PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gerak cepat dilakukan Pemprov Sumsel untuk mengantisipasi Cacar Monyet alias Mpox pasca-merebaknya kasus tersebut di beberapa negara. Pemprov melakukan pemasangan Thermal scanner untuk mendeteksi Mpox sudah diaktifkan dan terpasang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
"Dari aspek pengawasan kami sudah cek kemarin di Bandara SMB II thermal suhu sudah mulai diaktifkan untuk mengecek penumpang yang masuk ke Sumsel. Hal ini paling mendasar upaya pencegahan yang kita lakukan," ujar Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, Rabu (4/9).
Dia menilai ada sisi baiknya Bandara SMB II dicabut status internasionalnya. Hal itu membuat penerbangan internasional tiada dan upaya pencegahan warga negara asing (WNA) masuk Sumsel dan menyebarkan penyakit bisa diminimalisasi.
"Ada untungnya juga bahwa bandara kita tidak internasional karena penyait itu kebanyakan berasal dari luar negeri, termasuk dari Australia juga. Jadi kalau pun masuk Sumsel, filternya sudah dilakukan di Bandara Soekarno Hatta dan bandara internasional lainnya," katanya.
Dia menyebut, belum ada laporan masuk ke Sumsel terkait Mpox. Selain kontrol dari pintu masuk, Pemprov Sumsel sudah melaksanakan peningkatan kewaspadaan sejak 2 pekan terakhir menindaklanjuti surat edaran dari Kemenkes.
BACA JUGA:3 Warga Suspect, Hasil Lab Negatif, Tidak Terinfeksi Virus Cacar Monyet
BACA JUGA:Suspect Cacar Monyet Isolasi Mandiri, Puskesmas Imbau Tidak Keluar Rumah
"Kita sekitar 2 pekan lalu sudah Ratas dengan Dinkes menindaklanjuti arahan presiden dan surat edaran Kemenkes dan pejabat terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap monkey pox," jelasnya.
Menurutnya pasca Covid-19, masyarakat sudah bisa adaptasi penyebaran virus dan penyakit. Kewaspadaan dan pencegahan terhadap monkey pox ini disebutnya sama seperti wabah Covid-19 terjadi.
"Pasca Covid-19 kia sudah diajarkan untuk selalu menjaga kesehatan, jaga jarak dan selalu hidup sehat dengan mencuci tangan dalam setiap aktivitas serta memakai masker untuk pencegahan sama seperti pandemi Covid-19 lalu," tukasnya
Terpisah, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatra Selatan memperketat pengawasan ekspor dan impor. Langkah itu diambil untuk mencegah sebaran virus yang berkembang dari hewan tumbuhan yang masuk Sumsel, termasuk virus Mpox atau cacar monyet.
BACA JUGA:Kemenkes Sebut Tengah Periksa Lima Kasus Suspek Cacar Monyet
BACA JUGA:Apakah Perawatan Cacar Monyet alias Mpox Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Jawabannya!
Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Karantina, Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Kostan Manalu. "Sejauh ini kami belum menemukan adanya hewan atau tumbuhan yang terkontaminasi dengan virus tersebut," katanya.
Meski begitu, kata dia pihaknya tetap melibatkan intelijen, polsus dan PPNS, untuk mengantisipasi peredaran keluar dan masuknya hewan, ikan dan tumbuhan ke wilayah Sumsel," kata dia