SUMATERAEKSPRES.ID - Pasar murah yang digelar pemerintah menjadi salah satu langkah strategis untuk menekan harga kebutuhan pokok. Kegiatan ini rutin diadakan, salah satunya pada Selasa, 3 September 2024, yang berlokasi di Taman Maskarebet.
Sejak dibuka pukul 08.00 WIB, pasar murah tersebut langsung dipadati warga yang ingin mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
Salah satu pengunjung, Emma, mengungkapkan bahwa berbelanja di pasar murah sangat menguntungkan. "Hematnya lumayan, jadi sisanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan lain," ujarnya.
Emma sengaja datang untuk membeli beras SPHP. "Kalau di warung harganya bisa mencapai Rp65 ribu, sementara di pasar murah hanya Rp57 ribu. Selisihnya lumayan besar, apalagi kalau membeli dalam jumlah banyak," jelasnya.
BACA JUGA:Waspada Penipuan di Facebook, Berikut Cara Menghindarinya
BACA JUGA:Oknum Karyawati Palembang Terjerat Kasus Penggelapan Rp1,3 Miliar, Diperiksa Lagi oleh Polda Sumsel
Beras yang dijual di pasar murah memang dijual dengan harga di bawah pasaran, namun pembelian dibatasi maksimal 4 kantong per orang, dengan masing-masing kantong berisi 5 kilogram. "Ini cukup untuk kebutuhan 2 sampai 3 minggu.
Sebenarnya kalau bisa beli lebih banyak akan lebih baik, atau kalau pasar murahnya bisa lebih sering diadakan," tambah Emma.
Camat Alang-Alang Lebar, Syahriansyah Ismail, yang akrab disapa Aan, menjelaskan bahwa pasar murah ini adalah program Dinas Perdagangan yang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
"Di pasar murah ini tersedia berbagai kebutuhan pokok seperti beras, daging beku, telur, minyak sayur, gula, dan tepung terigu. Ini yang paling banyak dicari warga karena bisa disimpan dalam waktu lama," ungkapnya.
BACA JUGA:Tempat-Tempat Rekomendasi untuk Jual Beli Barang Antik di Palembang
BACA JUGA:Metal Bat, Sang Pahlawan Pemukul Baseball di One Punch Man
Selain itu, tersedia juga sayuran, daging ayam, bawang, dan cabai yang sering menjadi penyebab kenaikan inflasi. "Harapan kami, kegiatan ini bisa diadakan secara rutin, minimal dua kali dalam sebulan, agar masyarakat bisa menyetok komoditas yang sering mengalami inflasi," tutupnya.