Kasus DBD di RSUD Martapura Meningkat, Tangani 86 Kasus DBD

Senin 02 Sep 2024 - 20:20 WIB
Reporter : kholid
Editor : Edi Sumeks

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID – Saat ini sebanyak 86 kasus demam berdarah dengue (DBD), tengah ditangani RSUD Martapura hingga akhir Agustus 2024.  Adapun rinciannya Januari 8 kasus, Februari 14 kasus, Maret 15 kasus, April 7 kasus, Mei 18 Kasus, Juni 13 kasus, Juli 4 kasus, Agustus 7 kasus. 

Kasi Keperawatan RSUD Martapura, Wiwin Tri Sulistiowati mengatakan memang ada peningkatan kasus DBD yang mereka tangangi."Ada peningkatan dibanding 2024, Tahun ini angka kasus DBD yang kami rawat terjadi fluktuatif, paling tinggi di April, Mei dan Juni. Sedangkan Juli dan Agustus terjadi penurunan," katanya.

Wiwin mengatakan total ada 84 kasus yang diyatakan positif DBD di tahun 2024. "Ada yang meninggal 1 pasien, hanya saja kasus meninggal ini ada komplikasi penyakit lain, bukan semata-mata karena DBD," ujarnya. 

Kabar tingginya kasus DBD tersebut sampai ke anggota DPRD Kabupaten OKU Timur dari Partai Demokrat Edi Kurniansyah.  Edi Kurniansyah lansung melakukan sidak ke RSUD Martapura, Senin (2/9). 

"Saya mendapat laporan dari masyarakat terkait naiknya kasus DBD. Sehingga saya ingin memastikan lansung ke RSUD Martapura, termasuk nantinya di RSUD OKU Timur di Belitang," katanya Senin, 2 September 2024.

BACA JUGA:Pasien DBD di RSUD Muaradua Masih Tinggi, Didominasi Kecamatan Buay Pemaca

BACA JUGA:Kasus Kematian Penderita DBD Pecah Rekor, 4 Bulan Capai 28 Orang, Tertinggi 4 Tahun Terakhir

Dari hasil sidak, katanya, untuk kinerja dan pelayanan semua perawatan maupun dokter sudah sangat baik. "Saya melihat kinerja maupun pelayanan kesehatan di RSUD Martapura sangat baik," katanya. 

Namun dia menyoroti kinerja Dinas Kesehatan OKU Timur di bidang pencegahan.  "Saya minta kepada Dinas Kesehatan khususnya kepala dinas untuk dapat memberikan langkah-langkah pencegahan penyebaran wabah DBD ini," ujarnya. 

Laporan yang banyak di wilayah Dapil V, tepatnya di Kecamatan Buay Madang ada tujuh desa yang memberikan laporan. "Sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit ada di RSUD Martapura dan RSUD OKU Timur. Dalam waktu dekat juga saya akan datang ke RSUD OKU Timur untuk memastikan pelayanan kesehatan di sana," ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, sampai hari ini belum ada tindakan pencegahan dari Dinas Kesehatan OKU Timur. "Sampai saat ini belum ada respons dari Dinas Kesehatan. Saya selaku perwakilan masyarakat meminta kepala Dinas Kesehatan OKU Timur untuk segera melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi penyebaran penyakit DBD di Kabupaten OKU Timur," tuturnya. 

 

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait