Melansir disway, sejarah PMI bermula saat masa kolonial Belanda tahun 1873 berdiri sebuah organisasi Palang Merah Indonesia dengan nama Nederlands Rode Kruiz Afdeling Indie (NERKAI).
Tapi ketika Indonesia diduduki Jepang, oragnisasi tersebut dibubarkan.
Kemudian pada tahun 1932, Palang Merah Indonesia kembali didirikan dan dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djoha.
PMI lalu mendapat dukungan luas dari kalangan pemuda Indonesia sehingga terus berusaha membawanya ke dalam sidang Konferensi Nerkai pada tahun 1940.
Rancangan PMI ini kemudian mendapat penolakan mentah-mentah oleh Belanda bahkan pribumi saat itu dikucilkan dan dianggap tidak mengerti seperti apa maksud kemanusiaan.
Kemudian 17 hari usai Proklamasi Kemerdekaan, yakni pada 3 September 2024 Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk badan kemanusian, Palang Merah Indonesia.
Atas perintah tersebut, Dr. Buntaran yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI Kabinet 1 membentuk panitia perancangan PMI.
Adapun panitia yang ditunjuk terdiri dari dr R. Mochtar (Ketua), dr. Bahder Djohan (Penulis), dan dr Djuhana, dr Marzuki, dr. Sitanala (anggota).
Perhimpunan PMI kemudian berhasil dibentuk pada 17 September 1945 dan mulai merintis kegiatan kemanusian dengan membantu korban-korban perang dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Hingga saat ini jaringan kerja PMI tersebar di 30 Daerah Propinsi /Tk.I dan 323 cabang di daerah Tk.II dan mendapat dukungan operasional 165 unit Transfusi Darah di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:7 Pengurus PMI Termasuk Finda Kompak Mangkir, Kejari Minta Koperatif
BACA JUGA:Satu Pengurus PMI Hadir, Kejari Palembang Masih Tunggu Pengurus Lainnya
Tujuan Dibentuknya Palang Merah Indonesia
Adapun tujuan dibentuknya PMI adalah membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana alam ataupun ulah manusia.
Selain itu, PMI juga bertugas dalam misi kemanusian seperti:
• Kesiapsiagaan Bantuan dan Penanggulangan Bencana