Kombinasi kontribusi ini membuat karya-karya Ibnu Sina sangat dihormati di berbagai disiplin ilmu, menjadikannya tokoh penting dalam sejarah kedokteran dan ilmu pengetahuan.
Tak hanya Ibnu Sina, banyak ilmuwan Muslim lainnya yang juga berperan besar dalam kemajuan kedokteran. Beberapa di antaranya adalah:
Muhammad bin Zakariya ar-Razi (Rhazes): Ilmuwan Iran ini dikenal sebagai pelopor bedah saraf dan mata, dengan karya-karyanya yang terkenal seperti "Keraguan pada Galen" dan "Penyakit pada Anak."
Al-Zahrawi (Albucasis): Ahli bedah dari Andalusia ini disebut sebagai bapak bedah modern. Karyanya, Al-Tasrif, adalah ensiklopedia medis yang mencakup berbagai teknik bedah dan alat-alat bedah yang ia ciptakan.
Ibn al-Nafis: Dokter dari Damaskus ini dikenal karena penemuannya tentang sirkulasi paru-paru, yang menjadi dasar bagi pemahaman modern tentang sistem peredaran darah.
Ibn Zuhr (Avenzoar): Dokter dari Andalusia ini terkenal berkat kontribusinya dalam pengembangan teknik bedah dan diagnosis penyakit. Karyanya, Kitab al-Taysir, adalah salah satu buku medis paling berpengaruh pada masanya.
Para ilmuwan ini, bersama dengan Ibnu Sina, telah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam bidang kedokteran, dan membantu meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu kedokteran modern yang kita nikmati hari ini.