LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusuma Wardhana, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, menyatakan bahwa lokasi penikaman terhadap Hamsi, korban pembunuhan di Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, tampaknya jauh dari kediaman korban.
Pada Senin (26/8) pukul 14.00 WIB, pihak kepolisian masih memeriksa rekaman kamera CCTV yang tersebar di sepanjang Jalan Lintas Lama atau Jalan Jenderal Sudirman.
Kasat Reskrim menjelaskan, "Kami sedang memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian. Kami juga telah mengamankan barang bukti berupa pakaian korban dan motor yang digunakannya."
Dalam penyelidikan ini, pihak kepolisian menemukan korban terjatuh di depan rumah tetangganya, Antoni, yang terletak berdampingan dengan rumah Hamsi. Korban sempat meminta pertolongan sebelum anaknya berlari ke rumah ibunya untuk melaporkan kejadian tersebut.
BACA JUGA:Keren! Begini Hasil 50MP Galaxy Z Flip6 Buat Konten HUT RI
BACA JUGA:Fisiokid Therapist Palembang, Pusat Terapi Anak Lengkap dengan Fasilitas Modern
Dalam waktu singkat, Hamsi tidak sadarkan diri dan tidak mampu memberikan informasi lebih lanjut kepada saksi yang ada di lokasi. Warga sekitar kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Korban mengalami luka tusuk di bagian punggung sebelah kanan dengan lebar sekitar 3 cm. Ini bukan luka tembak. Kami menduga lokasi penikaman berada jauh dari tempat Hamsi ditemukan, karena korban kemungkinan telah kehilangan banyak darah sebelum mencapai lokasi akhir," jelas AKP Hendrawan.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum dapat memeriksa istri korban yang masih dalam kondisi shock, sehingga rincian mengenai arah keberangkatan Hamsi dari rumahnya belum jelas.
"Informasinya masih terbatas. Korban awalnya keluar bersama anaknya, namun kita belum mengetahui arah keberangkatan mereka sebelum Hamsi pulang dalam keadaan terluka," tambahnya.
Kasat Reskrim juga menyebutkan beberapa kemungkinan dalam kasus ini, seperti pembunuhan berencana, perampokan, atau pembegalan.
"Kami belum bisa menarik kesimpulan sebelum ada bukti yang cukup. Kami juga masih menyelidiki keterkaitan kasus ini dengan mantan kepala desa Karang Anyar, Amrir," tambahnya.
AKP Hendrawan meminta semua pihak untuk bersabar dan mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian. "Kami yakin kasus ini akan terungkap. Tim kami terus bekerja di lapangan, memeriksa rekaman CCTV dan mencari bukti," tegasnya.
Dia juga mengingatkan pelaku untuk menyerahkan diri. "Setiap aksi kriminal pasti meninggalkan jejak. Kami akan mengejar pelaku sampai ke mana pun," ujarnya.
Kasus pembunuhan Hamsi mencuri perhatian publik, terutama karena sebelumnya Hamsi dilaporkan terlibat sengketa dengan mantan kepala desa Karang Anyar, Amrir, yang sempat mengancamnya dengan pistol.