Digitalisasi Finansial dan UMKM, AstraPay Wujudkan Indonesia Maju

Minggu 25 Aug 2024 - 21:32 WIB
Reporter : Rendi Fadillah
Editor : Edi Sumeks

BACA JUGA:FIFGROUP Palembang II Ajak Warga Gelar Lomba Rayakan Semangat Kemerdekaan

Menurut Amir, pelaku UMKM Baduy cukup banyak dan berkembang. Di kampungnya saja ada 40-50 pelaku usaha. Total Desa Kanekes memiliki 72 kampung, terbagi menjadi 3 kampung Baduy Tangtu (Baduy Dalam) dan 69 kampung Baduy Panamping dan Dangka (Baduy Luar). Penduduknya lebih dari 20 ribu jiwa dengan 3.500 KK. “Kami sangat terbantu metode pembayaran QRIS, proporsinya bahkan mendominasi 50 persen transaksi. Banyak pelancong, khususnya yang kehabisan atau tidak bawa uang tunai dan transaksinya besar, mereka bayar non tunai,” lanjut Amir.

Wisatawan itu berasal dari Banten, Sumatera, Kalimantan, Jakarta hingga turis asing dari Malaysia, Thailand, atau negara lain yang datang ikut menggunakan QRIS Cross-Border Transaction (QRIS Antarnegara). Bagi Amir, penggunaan QRIS AstraPay sendiri praktis, cepat, efisien, dan tercatat. Apalagi sirkulasi barang keluar masuk dan omset bersih-nya mencapai Rp10-15 juta per bulan sehingga perlu pembukuan akurat.

Transaksi QRIS dengan AstraPay bisa dari nilai terkecil berapun, tergantung jumlah belanjanya. “Ada yang cuma Rp100 ribu, Rp500 ribu, hingga jutaan Rupiah. Ada saja pengunjung belanja kain khas Baduy yang harganya Rp1,2 juta,” sebut Amir. Saat ini, kunjungan ke Desa Wisata Saba Budaya cukup ramai, terutama weekend mencapai 500-1.000 orang dan ini turut mendongkrak omset Karya Heuleut Kanekes.

Sementara Ernawati, owner Toko Naya mengaku menjadi merchant AstraPay sejak 2022 lalu. “Banyak sekali keuntungan yang saya dapatkan. Kami merasa memiliki value lebih pada toko kami, karena dengan QRIS dari AstraPay kami dapat menerima pembayaran digital, baik melalui QRIS e-wallet maupun m-banking,” ungkap Ernawati.

Customer juga semakin antusias berbelanja sembako. “Selain praktis bertransaksi, mereka senang mendapat cashback Rp10 ribu selama 5 kali. Terima kasih AstraPay sudah merangkul kami menjadi salah satu merchant,” lanjutnya. Kini konsumen kian ramai, omset penjualan Toko Naya yang berlokasi di Perumahan Bumi Sentosa Damai, Karang Sentosa, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi ini naik berlipat ganda.

Tak hanya merchant memperoleh benefit, pengguna AstraPay seperti Septariani (32), warga Desa Banjar Sari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel juga demikian. “Saya sudah menginstal dan menggunakan AstraPay dari tahun 2022. Lewat aplikasi ini saya bisa membeli pulsa atau paket data, token PLN, hingga membayar zakat dan iuran BPJS Kesehatan mandiri,” ujar Septa.

Keberadaan e-wallet AstraPay di smartphone-nya sangat genting, terutama membantunya melunasi iuran JKN-KIS keluarga tepat waktu demi hindari status peserta non aktif. Menurutnya, pembayaran iuran JKN ditenggat sebelum tanggal 10 setiap bulan. “Jika telat bayar, kartu BPJS Kesehatan dinonaktifkan sementara sehingga kami tak bisa menggunakannya berobat gratis ke rumah sakit,” bebernya.

Kalaupun masih memakai BPJS Kesehatan, kena pinalti dan jatuhnya tetap membayar jutaan Rupiah walaupun tunggakan iuran telah dilunasi. Sementara, lanjut Septa, anaknya memiliki risiko rawan sesak nafas lantaran keturunan, terutama ketika demam. “Pokoknya selalu siaga, kartu JKN-KIS harus tetap aktif. Dan AstraPay memudahkan saya melunasi iuran secepatnya meski dini hari, tanpa harus ke Kantor BPJS Kesehatan atau minimarket,” cetusnya. Satu lagi, AstraPay bisa diakses dimana saja dan kapan saja, termasuk dari Desa Banjar Sari atau desa-desa pelosok lain sepanjang ada sinyal internet.

Top up AstraPay tak sulit, kata Septa, bisa melalui minimarket terdekat atau transfer bank melalui nomor virtual account. “Dari AstraPay, saya bisa transfer dana ke sesama AstraPay, rekening bank, hingga tarik tunai di ATM,” lanjutnya. Keuntungan lain setiap membayar tagihan atau cicilan, membeli pulsa, atau makan di restoran menggunakan AstraPay, ia sering mendapat diskon dan cashback hingga Rp100 ribu.

Membangun UMKM, Membangun Perekonomian

UMKM memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian RI. Kontribusinya terhadap PDB mencapai 61,9 persen, setara Rp7.614,5 triliun pada PDB 2023, berdasarkan Harga Konstan 2010. Total ada sekitar 64,2 juta UMKM di Tanah Air menyerap 97 persen tenaga kerja nasional atau 117 juta pekerja.

Semakin maju UMKM, kans Indonesia mewujudkan visi Negara Maju atau Indonesia Emas 2045 sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 semakin besar. Pemerintah minimal harus meraih pertumbuhan ekonomi setidaknya 6 persen dari rata-rata saat ini 5 persen per tahun, supaya proyeksi GNI per kapita 2042 masuk high income (pendapatan tinggi) senilai US$ 18.790.

Tetapi Pemerintah tak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan semua stakeholder memajukan UMKM, baik dengan permodalan, infastruktur, digitalisasi, dan lainnya. AstraPay mendorong perekonomian RI, mendorong UMKM melalui sektor digital yang potensinya sangat besar. Apalagi hingga Desember 2023, baru 27 juta (42 persen) UMKM mengadopsi teknologi digital. Target Pemerintah 2024 menjadi 30 juta. Sementara pengguna QRIS saja di Indonesia per April 2024 telah mencapai 48,90 juta.

AstraPay berharap bisa menjadi solusi kendala-kendala pelaku UMKM go digital sebagaimana survei Kementerian Koperasi dan UKM. Yaitu 40 persen memiliki keterbatasan akses pada teknologi, 30 persen keterbatasan SDM, dan 30 persen tidak paham manfaat digitalisasi. Tak sekedar menggaet users, AstraPay punya program Mitra AstraPay yang memungkinkan users berbisnis, berjualan layanan atau produk digital (angsuran, top-up, saldo AstraPay, tarik tunai) dari platform dan mendapatkan komisi dari setiap transaksi.

Lalu program Merchant AstraPay bagi UMKM yang menawarkan berbagai benefit. AstraPay memberikan cashback kepada pelanggan merchant supaya omset terdongkrak, kredibilitas dan cashless, gratis biaya admin dan biaya transfer, mendapatkan merchant dashboard (kasir online), QRIS AstraPay plus brosur dan stiker, activation kit, serta pada acara welcoming merchant, pembeli mendapatkan hadiah dari kuis dan doorprice saldo AstraPay. Setelah bergabung, UMKM dapat mengajukan pinjaman ke FINATRA dengan plafond Rp25 juta hingga Rp500 juta.

Kategori :