BENGKULU, SUMATERAEKSPRES.ID - Pada tanggal 24 Agustus 2024, pukul 23:54 WIB, wilayah Indonesia kembali diguncang oleh gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5.2.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa ini memiliki kedalaman sekitar 21 kilometer dan pusatnya terletak di laut, 59 kilometer barat daya Kabupaten Seluma.
Getaran gempa tersebut dirasakan di beberapa wilayah dengan tingkat intensitas yang bervariasi.
"Di Kota Bengkulu dan Bengkulu Utara, guncangan gempa tercatat berada pada skala III-IV MMI, sedangkan di Kabupaten Kaur, getaran gempa terasa pada skala III MMI," tulis BMKG di situs resminya dikutip sumateraekspres.id Minggu 25 Agustus 2024.
BACA JUGA:Peringatan Gempa Megathrust Selat Sunda: Benarkah Ada Risiko Tsunami Hingga 3 Meter di Jakarta?
BACA JUGA:Inovasi Anti Gempa: Rancangan Bangunan Kokoh dari Jepang, Seperti Apa? Simak Yuk!
MMI atau Modified Mercalli Intensity adalah skala yang digunakan untuk mengukur dampak gempa bumi terhadap manusia dan bangunan.
Pihak berwenang masih melakukan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut untuk memastikan tidak adanya dampak signifikan dari kejadian ini.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Diketahui, saat ini Indonesia memang dihantui isu gempa. Salah satunya terkait gempat Mega Thrust.
BACA JUGA:Inovasi Anti Gempa: Rancangan Bangunan Kokoh dari Jepang, Seperti Apa? Simak Yuk!
BACA JUGA:Data BMKG: Inilah Daftar Lokasi yang Terdampak Gempa Garut, Waspadai Gempa Bumi Susulan!
Gempa mega thrust Sumatera adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi sepanjang lempeng tektonik Indo-Australia yang menyusup di bawah lempeng Eurasia di kawasan Sumatera, Indonesia.
Salah satu contoh paling terkenal dari gempa semacam ini adalah peristiwa yang terjadi pada 26 Desember 2004, dikenal sebagai Gempa Bumi Samudra Hindia 2004.
Gempa tersebut memiliki magnitudo sekitar 9,1 hingga 9,3 dan diikuti oleh tsunami dahsyat yang memengaruhi negara-negara di sekitar Samudra Hindia, menyebabkan kerusakan luas dan korban jiwa yang sangat besar.