PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Universitas Multi Data Palembang (MDP) menggelar lomba Festival Generative Artificial Intelligence (AI) di Kampus B Universitas MDP, Jl Jend Sudirman, kemarin. Kegiatan ini diikuti siswa SMA/SMK di Provinsi Sumsel.
Ketua Pelaksana Festival, Dr Abdul Rahman SSI MTi mengatakan, Festival Generative AI ini membuat generative menggunakan tools AI dengan perintah teks yang kemudian diterjemahkan oleh AI menjadi gambar.
BACA JUGA:Antusiasme Siswa Palembang dalam Field Trip Universitas MDP: Dari Layanan QRIS hingga Robotika
"Kumpulan gambar ini nantinya digabungkan menjadi video dengan narasi dan temu seputar kemerdekaan," ujarnya di sela acara.
Menurutnya, festival ini diikuti 42 sekolah di Sumsel dengan peserta per tim setiap sekolah. Masing-masing tim terdiri dari tiga orang yang berbagi tugas membuat gambar berbeda.
"Hasil gambar yang dibuat semua anggota tim nanti digabung menjadi satu sehingga membentuk video," terangnya seraya mengatakan peserta diminta membuat video dengan durasi maksimal tiga menit dengan perintah AI yang diberikan waktu tiga jam.
Rektor Universitas MDP, Dr Johannes Petrus SKom MTI mengatakan untuk peserta kompetisi teknologi AI, lanjutnya, berasal dari SMA/SMK yang ada di kabupaten/kota seperti Palembang, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir.
"Total keseluruhan siswa yang ikut kompetisi ada 126 siswa dengan perwakilan setiap sekolah 3 orang," terangnya.
Dikatakan, dengan kompetisi AI tersebut pihaknya berharap para siswa bisa memahami teknologi. "Teknologi itu bukan sesuatu yang menakutkan.
Teknologi itu fun (menyenangkan) sekaligus sesuatu yang membuat kita lebih kreatif. Itu yang paling utama," ucapnya.
Kompetisi AI ini, lanjutnya, untuk menyampaikan bagaimana teknologi AI bekerja sehingga siswa atau mahasiswa tahu.
Akhirnya membuka wawasan bahwa AI bisa membantu sebagai sebuah alat dan teknologi yang prinsipnya mempermudah suatu pekerjaan.
"Tahap ini dulu, jadi kita mensosialisasikan bahwa teknologi AI ada dan tidak bisa dibendung tetapi kita harus bisa manfaatkan dengan bijak," ucapnya.
Salah satu dewan juri, Anang mengatakan, poin-poin penilaiannya harus ada kesesuaian dengan tema yang sudah diberikan, penggunaan materi seperti gambar, lagu yang digunakan dan bisa menyelesaikan waktu yang sudah ditetapkan. "Poin pentingnya estetika dari karya itu sendiri karena ruang lingkup," ujarnya.