*Jasad Perempuan Diikat Pemberat Batu, di Bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Jasad perempuan dengan diikat pemberat batu mengapung di sungai bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Senin sore, 19 Agustus 2024, didapati tanda-tanda bekas kekerasan. Semuanya ke titik mematikan, bagian leher, dada, dan memar di bagian pinggang.
Setidaknya itu hasil autopsi sementara terhadap jasad Mrs Y itu. ”Ada indikasi mengalami tindak kekerasan diduga dengan menggunakan senjata tajam. Yang kesemuanya di titik-titik yang mematikan,” ucap dr Indra Syakti Nasution SpF, dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, Selasa (20/8).
BACA JUGA:Syarat dan Prosedur Pendaftaran UKPPPG, Ingat Baru Bisa Daftar Mulai 26 Agustus
Titik mematikan dimaksudnya itu, 3 lubang di bagian leher, dan 1 lubang di dada. Namun menurut dr Indra, hasil autopsi telah diserahkan ke penyidik Satuan Reskrim Polres Ogan Ilir. “Terkait penyelidikan kasusnya, ranahnya Polres OI menjelaskan,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Indralaya AKP Junardi SH, mengatakan penemuan jasad perempuan di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, masih belum memberikan banyak petunjuk. “Dari polsek Indralaya, kasusnya kini ditangani Polres Ogan Ilir,” tukasnya, kemarin.
Sementara Kasat Reskrim Polres OI AKP M Ilham SIK, belum bisa menyampaikan penjelasan terkait penemuan mayat Mrs Y tersebut. "Mohon waktu dulu ya. Kami baru bisa membenarkan bahwa memang ada penemuan mayat berjenis kelamin perempuan. Yang lain masih proses lebih lanjut," elaknya.
Sementara Camat Indralaya Ahmad Lamsari, mengaku juga masih menunggu informasi lebih lanjut soal penemuan mayat wanita tak dikenal di wilayahnya tersebut. "Kami masih menunggu statement juga, baik dari kepolisian maupun informasi dari warga. Belum tahu warga kami atau bukan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Indralaya dihebohkan dengan penemuan jasad seorang perempuan di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Kabupaten OI. Kondisinya mengapung, mengenakan baju kaus dan celana panjang hitam.
Tubuh korban sudah mulai membengkak, wajahnya sudah sulit dikenali. Identitasnya pun belum diketahui atau masih dinyatakan sebagai Mrs Y. Warga yang melintas pertama kali melihat adanya jasad tersebut, Senin, 19 Agustus 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat dievakuasi warga dan polisi dari sungai ke atas jembatan, terlihat kalau ada batu pemberat yang terikat pada tubuh wanita itu. Untuk kepentingan autopsi dan identifikasi, jenazah Mrs Y itu kemudian dibawa ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang. (kms/dik/air)