Mereka sempat meminta anaknya Yeri diantar jam 21.00 WIB. Tapi tidak diindahkan. Proses selanjutnya, mereka mengeluarkan surat peringatan kepada anaknya melalui handphone ayahnya. Peringatan supaya ananda lebih baik. Pada Sabtu pagi ada tiga orang datang.
Tujuan datang meminta maaf. Karena sudah ada pelanggaran mereka menyampaikan kalau ada sanksi hukum. Sanksi ini tidak disampaikan. Tapi biasanya seperti baca Alquran, atau membersihkan lorong kelas. Tensi naik setelah terjadi perdebatan.
Hal ini diakui Ustad Baron memicu emosi Yeri setelah staf mereka berkata kalau bapak kurang berkenan silahkan anaknya ditarik keluar. Hingga terjadi ada wali tersebut menunjuk, dorongan kecil, tarikan, dan jotosan tertahan. Ini dinilainya bentuk ancaman verbal dan gerak tubuh yang mengarah ke penganiayaan.