JAKARTA,SUMATERAEKSPRED.ID – Presiden Joko Widodo (Widodo), menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya, sebelum berganti pemerintahan yang baru Prabowo-Gibran pada Oktober 2024 mendatang.
Disampaikannya pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI, dalam rangka HUT ke-79 Kemerdekaan RI, di Gedung Nusantara, Jumat, 16 Agustus 2024.
Jokowi membuka pidato kenegaraannya, dengan menceritakan perjalanan gelap dia 10 tahun menjadi Presiden RI. Menyampaikan rasa terima kasih yang tulus, sambil mengatasnamakan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang juga hadir pada sidang tersebut.
Berikut isi lengkapnya naskah pidato kenegaraan terakhir Jokowi :
“Para hadirin dan undangan yang saya muliakan. Tahun ini, genap 10 tahun saya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tahun ini juga genap 5 tahun Bapak Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” ucapnya.
Ini sebuah tanggung jawab dan kepercayaan besar yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Sebuah mandat dan amanah besar yang tidak pernah diikirkan sebelumnya.
“Sejak hari pertama saya menerima amanah ini, saya sangat menyadari akan ada banyak gelombang yang harus dihadapi, akan banyak tantangan yang harus diselesaikan. Tapi sedari awal, saya juga yakin dan sangat percaya bahwa saya tidak sendirian,” akunya.
Lanjut Jokowi, ada cita-cita dan harapan masyarakat. Ada dukungan dan doa dari rakyat yang selalu mengiringi dan menguatkan. “Senyum, sapa, dan doa Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sebangsa setanah air semua adalah sumber kekuatan saya,” tuturnya.
Di momen terakhirnya ini bersama Wapres Ma’ruf Amin, Jokwi menyampaikan terima kasih yang tulus.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ibu semua. Kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada, yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan, menapaki langkah demi langkah, dan menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan,” ucapnya.
BACA JUGA:Persiapan Akhir Lomba Panjat Pinang 79 Batang untuk Memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79
BACA JUGA:Atlet Papua Tertarik Ikut Lomba Panjat Pinang Kemerdekaan 79 Batang Plus, Lokasi Mulai Ramai Dikunjungi Warga
“Sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini. Titik yang bisa menjadi titik lontar untuk menggapai kemajuan bersama di masa yang akan datang,” tambah Jokowi.
Dia juga bersyukur selama 10 tahun ini telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar.
Sampai saat ini telah dibangun 366 ribu kilometer (km) jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
“Sehingga, kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023. Sehingga, kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” sebutnya.
Sehingga dengan begitu, mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan.
Selain itu, ketangguhan sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas.
“Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di kisaran 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat,” paparnya.
Wilayah Indonesia Timur, lanjut Jokowi, seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6 persen. Bahkan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen.
“Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 persen,” ucapnya.
BACA JUGA:Hadiah Mulai Dinaikkan Bertahap, 18 Agustus Panjat Pinang 79 Batang Plus di Lapangan Depan Wyndham
Angka kemiskinan ekstrem mampu diturunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Angka stunting juga mampu dikurangi dari sebelumnya 37 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023.
“Tingkat pengangguran juga mampu kita tekan dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024,” sambung Jokowi.
Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Rp361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat (KIS) selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya. “Mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Kemudian, Rp113 triliun anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun ini, juga telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh tanah air Indonesia.
Selanjutnya Rp225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahunnya.
“Dan, Rp60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia,” ulas Jokowi.