PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencatat realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.045,32 triliun per Juli 2024. Angka ini mengalami perlambatan dengan capaian 52,56 persen dari target APBN 2024. "Pajak kita hingga Juli terkumpul Rp1.045,32 triliun," kata Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Menkeu menyampaikan penerimaan bruto PPN dan PPnBM mencatatkan kinerja positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Sedangkan, penerimaan bruto PBB dan pajak lainnya tumbuh ditopang penerimaan PBB dari sektor pertambangan.
"Untuk goodnews PPN dan PPnBM mencapai Rp402,16 triliun, artinya 49,57 persen dari target secara bruto PPN dan PPnBM tumbuh 7,34 persen. Artinya sebetulnya ekonomi tumbuh walau nanti ada beberapa restitusi yang menyebabkan penerimaan netonya mungkin mengalami negatif tapi dari sisi bruto tumbuh sudah cukup baik," lanjut Menkeu.
Meski demikian, terdapat penerimaan bruto kelompok pajak yang mengalami kontraksi. Seperti, PPh Non Migas yang terkontraksi akibat pelemahan harga komoditas tahun lalu yang menyebabkan profitabilitas tahun 2023 menurun, terutama pada sektor terkait komoditas. "Sedangkan PPh Migas terkontraksi akibat penurunan lifting minyak bumi," jelasnya.
BACA JUGA:Setor Pajak hingga Rp52,39 Triliun, Dirjen Pajak Apresiasi Kontribusi Besar PLN
BACA JUGA:Optimalkan Pendapatan Pajak Bumi Bangunan, Kejar Target Rp280 Miliar
Secara rinci, PPh Non Migas tercatat menurun sebesar -3,04 persen menjadi Rp593,76 triliun. Angkat tersebut tercatat 55,84 persen dari target. Sementara itu, untuk PPN dan PPnBM tercatat tumbuh 7,34 persen menjadi Rp402,16 triliun atau setara dengan 49,57 persen dari target.
Sementara itu, PBB tercatat tembus Rp10,07 triliun atau tumbuh sebesar 4,14 persen dan setara 26,70 persen dari target. Kemudian pajak lainnya sebesar Rp10,07 triliun atau 26,7 persen dengan pertumbuhan bruto 4,14 persen.
"Jadi kalau kita lihat akumulasi perkembangan penerimaan pajak kita sekarang sudah di 52,56 persen atau di Rp1.045,32 triliun. Kita lihat terjadi kenaikan yang kita harapkan momentumnya akan terjaga di 6 bulan terakhir ini," pungkasnya.