Soal apakah asap dari karhutla di OKI sampai ke Palembang, dia menegaskan hal itu belum bisa dipastikan. Sebab ada juga karhutla di Ogan Ilir, Banyuasin, Muba dan Muara Enim.
Di Ogan Ilir, juga masih terjadi karhutla dan memproduksi asap. Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmad menyebut seperti hari sebelumnya, kebakaran lahan melanda Desa Sungai Rambutan, Indralaya Utara.
"Sekitar pukul 13.00 WIB, karhutla dilaporkan terjadi di Desa Sungai Rambutan. Setidaknya lahan seluas kurang lebih 1 hektar terbakar dan baru bisa dipadamkan sekitar pukul 14.50 WIB," terang Edi.
Tipe kebakaran berada di lahan semak rumput ilalang dengan vegetasi tanah mineral. Sejauh ini pemadaman masih mengandalkan sumber air dari kanal dan stok mobil tangki.
"Alat pemadam yang digunakan satgas darat berupa 2 mobil tangki dan mesin jinjing. Kemudian, mobil 4x4 dan mesin jinjing Manggala Agni serta mesin pompa Redkar Sungai Rambutan dan peralatan manual," tukasnya Edi.
BACA JUGA:Api Bakar Gambut Sedalam 1 Meter di Muara Enim, Tinggal Asap Karhutla
BACA JUGA:Ancaman Kabut Asap, Intensifikasi Pengawasan dan Pemantauan Swabakar Batubara di Lahat
Karhutla juga dilaporkan terjadi di wilayah Desa Lorok, Kecamatan Indralaya Utara. Hingga petang, satgas pemadam masih melakukan upaya memutus jalur rambatan api di lokasi.
Kabid Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Ogan Ilir, Mira Rausalia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD. "Indeks kualitas udara di Ogan Ilir masih terbilang normal, Belum parah, Masih belum dikatakan buruk," ujarnya.
Berdasarkan skala Indeks kualitas udara (AQI), partikulat PM2.5 di Indralaya menunjukan tingkat polusi dalam intensitas sedang. Indeks kualitas udara berada dalam angka 65. Konsentrasi PM 2.5 di Indralaya saat ini 3.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Angka ini menunjukan pertanda signal kuning agar tetap waspada menjaga kualitas udara.