BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Kosong, Tanam Jagung Pakan Ternak
BACA JUGA:Pakan Ternak Mahal, Bisa Tanam Rumput Ini, Berikut Langkah Penanamannya
"Iya ini panen raya, harga gabah sekarang Rp 6.000 sampai Rp 6.200 di tingkat petani," kata Heri disela-sela panen.
Menurutnya, harga gabah Rp 6.000 per kilogram tersebut sudah termasuk tinggi. Hasil penjualan yang didapat cukup setimpal dengan biaya produksi.
"Jadi lumayan kalau harga sekarang ini. Ada hasil juga bagi petani," katanya.
Sehingga dia berharap harga gabah dapat terus stabil, agar petani selalu bersemangat.
Diungkapkannya, bahwa dalam kondisi normal satu hektare sawah menghasilkan gabah hingga mencapai 5 ton sekali panen.
Untuk sawah tadah hujan, seperti di wilayah Martapura, dalam setahun ada 2 kali tanam.
"Ini sudah panen kedua, atau terakhir tahun ini. Sebab sudah masuk kemarau, tidak bisa lagi tanam padi," katanya.
BACA JUGA:Produksi Turun, Harga Pakan Ternak Naik
Namun berbeda bagi petani sawah, yang mendapat suplai air dari irigasi, seperti di wilayah Belitang OKU Timur. Mereka bisa tanam 3 kali dalam setahun.
Heri mengatakan, bahwa kebanyakan petani menjual gabah. Tengkulak ambil langsung di lokasi panen. "Jual gabah dengan jual beras, hasilnya sama saja," katanya.
Jika jual beras itu Rp 12.000 per kilogram di tingkat petani. Tapi bagi petani yang tidak memiliki penggilingan sendiri agak repot.
Repotnya harus melalui penjemuran, lalu mengantarkan ke tempat penggilingan, dan harus membayar sewa penggilingan. "Makanya banyak petani jual gabah," katanya.
Sedikit kelebihan kalau petani jual beras, yakni bisa menjual kembali limbah padi atau dedak.