Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani Hutan di Lahat, Fokus pada Pemberdayaan Perempuan dan Pengelolaa

Kamis 08 Aug 2024 - 17:33 WIB
Reporter : Agustriawan
Editor : Irwansyah

SUMATERAEKSPRES.ID –  Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah V Palembang mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok tani hutan (KTH) yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat (Pengarusutamaan gender) di Ballroom Hotel Santika, Lahat.

Acara ini dibuka oleh Plh. Kasi P3PHL, Andi Meriyansyah, S.Kom., M.Si, mewakili Kepala BPHL Wilayah V Palembang.

Pelatihan ini melibatkan seluruh KTH binaan UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah dari Kabupaten Lahat dan Empat Lawang. Diantaranya KTH Ayek Bahu (Tj. Sakti), KTH Luang Kering (Muara Payang), KTH Rimba Kawe (Gumay Ulu), KTH Sungai Rengong (Paiker), KTH Sungai Geruntang (Paiker), KTH Tunas Jaya Hutan (Mulak Ulu). Ditambah Penyuluh Kehutanan.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam pengelolaan pertanian kopi melalui pemahaman praktik-praktik terbaik.

BACA JUGA:BRI Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Kebersihan Sungai dan Lingkungan

BACA JUGA:Jangan Terpancing Hoaks, Pentingnya Sosialisasi Program ASTA ke Masyarakat

Kepala UPTD KPH Wilayah XI Kikim Pasemah, Wahyu Pamungkas S.Hut M.Ap, menjelaskan. Bahwa materi pelatihan meliputi berbagai aspek penting, seperti Pengenalan Good Agriculture Process (GAP) Kopi, teknik Pemanenan dan Pengolahan Pasca Panen, serta urgensi Pembentukan Koperasi Kopi.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam pengelolaan kopi yang berkualitas serta memperkuat struktur organisasi melalui pembentukan koperasi,” ujar Wahyu Pamungkas.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal agar dapat lebih efektif dalam mengelola sumber daya hutan dan hasil pertanian kopi mereka, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Tanah Gambut Rentan Terbakar: Fakta dan Karakteristik

BACA JUGA:Tahanan Rutan Pakjo Meninggal Dunia, Kemenkumham Belum Menyebutkan Penyebab Kematian

"Selain itu, 40% peserta bergender perempuan, acara ini juga mendukung program pengarusutamaan gender (PUG)," ungkapnya.

Dengan berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber ahli, diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk mencapai hasil optimal dalam pengelolaan kopi dan berkontribusi pada pengelolaan hutan secara berkelanjutan di wilayah tersebut.(Triawan)

Kategori :