PTBA Raih Laba Bersih Rp2,03 T, Pada 6 Bulan Pertama Tahun 2024

Rabu 07 Aug 2024 - 21:25 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Widi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, berhasil menjaga kinerja baik pada Semester I 2024.

Dalam 6 bulan pertama tahun 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp19,64 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,63 triliun. Setelah dikurangi biaya-biaya, PTBA membukukan laba bersih Rp2,03 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp38,39 triliun.

Secara triwulanan (quarter to quarter), kinerja keuangan PTBA mengalami peningkatan signifikan. Pendapatan pada triwulan II 2024 sebesar Rp10,23 triliun, naik 9 persen dibanding triwulan I 2024. Laba bersih pada triwulan II 2024 mencapai Rp1,24 triliun, tumbuh 57 persen secara triwulanan.

“Pencapaian laba bersih didukung peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I 2024. Total penjualan batu bara PTBA pada Januari-Juni tahun ini mencapai 20,05 juta ton, meningkat 15 persen secara tahunan (year on year),” ungkap Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, kemarin.

BACA JUGA:Program Keberlanjutan PTBA Diganjar Award, Penghargaan Outstanding Community Development Campaign

BACA JUGA:PTBA Dukung Pemberdayaan Petani di Pagar Dewa

Dikatakan, ekspor batubara PTBA pada periode ini sebesar 8,48 juta ton atau naik 20 persen secara tahunan (year on year). Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada Semester I 2023 sebesar 7,10 juta ton.

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding Semester I 2023 yang sebesar 10,33 juta ton. Adapun per Semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.

“Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan dari US$93,49 per ton pada Semester I 2023 menjadi US$75,89 per ton pada Semester I 2024,” lanjutnya.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen secara tahunan menjadi US$130,66 per ton, dari US$204,27 per ton pada Semester I 2023.

BACA JUGA:Pulihkan Lingkungan, PTBA Gelar Green Mining, Tanami Pohon di Lahan Eks Tambang

BACA JUGA: PTBA Berkurban 261 Ekor, 196 Sapi, 65 Kambing

Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

“Saat ini PTBA masih terus mengenjot proyek pengembangan hilirisasi batu bara, energi terbarukan, angkutan batu bara, dan manajemen karbon,” tutupnya. (fad) 

Kategori :