SUMATERAEKSPRES.ID – Ketegangan dalam Pilkada Sumatera Selatan semakin memanas. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kabeh Sedulur Tamansiswa (SKT) Indonesia mengumumkan pencabutan dukungannya terhadap calon gubernur Ir. H. Mawardi Yahya dari kubu Matahati.
Ketua Umum DPP SKT, Indria Febriansyah, mengungkapkan keputusan ini dalam pernyataan resmi pada siang hari, 5 Agustus 2024.
Indria menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan perkembangan terbaru dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Selatan.
DPP SKT memerintahkan seluruh struktur organisasi di daerah, termasuk Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang, untuk menghentikan segala bentuk dukungan terhadap Mawardi Yahya.
BACA JUGA:Tahukah Kamu Finlandia di Juluki Negara Seribu Danau dan di Balik Rahasia
BACA JUGA:Aturan Penting Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya
Ini termasuk penghentian semua kampanye di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.
"Seluruh anggota kami, yang jumlahnya mencapai 27 ribu orang di Sumatera Selatan, diminta untuk segera menghentikan kegiatan kampanye dan menghapus konten yang sudah dipublikasikan mengenai dukungan kepada Mawardi Yahya," tegas Indria.
Lebih lanjut, Indria juga menginstruksikan pembatalan rencana deklarasi dukungan yang dijadwalkan pada 6 Agustus 2024.
Pengurus SKT diminta untuk menginformasikan pembatalan ini kepada semua pihak yang terlibat dan melakukan pendekatan kepada tokoh agama dan tokoh adat di masing-masing daerah untuk memberitahukan penarikan dukungan tersebut.
"Selain itu, kami juga membubarkan tim saksi yang telah dibentuk di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Sumatera Selatan," tambahnya.
BACA JUGA:Putusan Korupsi Insentif Honor Imam Masjid: Terdakwa Dituntut 5 Tahun, Divonis 2 Tahun Penjara
BACA JUGA:Jika Elo Emang Anak Gaul, Yuk Simak Tren Kumpulan Kata-Kata Gaul dan Artinya
Indria berharap bahwa semua Dewan Pimpinan Daerah dan Cabang dapat melaksanakan instruksi ini dengan penuh tanggung jawab.
Juru bicara tim Matahati, Permana, menjelaskan terkait penarikan dukungan pertama menurutnya, semua mempunyai Hak untuk mendukung dan tidak mendukung. "Inilah demokrasi, ada akhirnya diserahkan kepada masyarakat baik komunitas maupun individu," kata dia.