Crankshaft terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk:
Crank Pin Journal: Komponen ini terhubung langsung dengan batang piston dan dilengkapi dengan bantalan connecting rod bearing. Crank Pin Journal juga memiliki lubang oli untuk pelumasan.
Crank Journal: Memiliki crank arm dan saluran oli, crank journal berfungsi sebagai penopang utama dan terhubung langsung ke blok silinder.
Crank Pin Oil Hole: Lubang oli ini berfungsi mendistribusikan pelumas ke seluruh bagian crankshaft.
Crank Arm: Penghubung antara crank journal dan crank pin yang juga terhubung ke flywheel.
Balancer Weight: Dikenal juga sebagai counterweight, berfungsi menjaga keseimbangan crankshaft selama berputar dengan adanya titik keseimbangan di setiap ujungnya.
Cara Kerja Crankshaft
Proses kerja crankshaft dimulai saat pembakaran terjadi di ruang pembakaran, memaksa piston bergerak naik-turun.
Crankshaft kemudian mengubah gerakan ini menjadi gerakan rotasi. Crankshaft berputar pada crank journal, yang dihubungkan ke crankcase melalui bantalan crankshaft bearing.
Saluran oli di crankshaft memberikan pelumasan yang diperlukan, mengurangi gesekan dan menjaga kinerja mesin tetap optimal. Flywheel dan rod piston bekerja sama untuk menggerakkan kendaraan dengan efisien.