KAPOLDA BERMOTOR LAGI: Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, dari Palembang bermotor ke Tulung Selapan, Kabupaten OKI, melihat kesiapan anggotanya dan kelengkapan peralatannya dalam menanggulangi karhutla.-foto: humas polda sumsel-
“Tidak ada toleransi bagi mereka yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan. Saya atensikan betul ini kepada Dirkrimsus, para Kapolres serta para penyidik,” tegas lulusan Akpol 1993 itu.
Kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak dalam menghadapi ancaman karhutla, dikatakannya mutlak diperlukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keamanan masyarakat.
"Pencegahan karhutla adalah tanggung jawab kita bersama. Mari intensifkan koordinasi dan kematangan kesiapan kita dalam menghadapi musim kemarau,” ajaknya.
Kemudian, kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, instansi terkait, perusahaan perkebunan, dan masyarakat. “Sinergi ini sangat penting untuk mencegah dan menangani karhutla secara efektif,” tambahnya.
BACA JUGA:Potensi Karhutla Sungai Rambutan jika Beberapa Hari Tidak Turun Hujan, Polda Ingatkan Korporasi
Sebab dengan kerjasama yang baik dan langkah-langkah antisipasi yang tepat, dia meyakini akan dapat mengurangi risiko dan dampak karhutla di Sumatera Selatan. “Mari kita jaga dan lindungi lingkungan kita, demi masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 170 personel Brimob, Samapta dan Polairud, diberangkatkan ke daerah rawan karhutla di Provinsi Sumatera Selatan, Jumat, 2 Agustus 2024. Mereka disebar ke Kabupaten Ogan Ilir (OI), OKI, Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba).
Mereka yang diberangkatkan ini merupakan bagian dari 200 personel yang telah mendapatkan pelatihan pemanggulangan karhutla dari Manggala Agni, 25-27 Juli 2024 lalu. Personel ini dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), dan peralatan pemadaman api.
Mereka akan ditugaskan selama 15 hari ke depan.”Tugas rekan-rekan tidak ringan, walaupun kemarin sudah ada hujan tetapi sangat tipis. Sekarang sudah masuk bulan Agustus, sudah mulai naik indeks standar pencemaran udaranya,” ujar Kapolda, saat melepas keberangkatan.
Tim BKO yang diterjunkan ini untuk memberikan back up perkuatan personel di kewilayahan. Dia mengungkapkan, setiap malam mendapat laporan dari command center, tentang kenaikan indeks standar pencemaran udara.
BACA JUGA:Akses Sulit dan Titik Api Bertambah, Karhutla di Ogan Ilir Masih Jadi Ancaman
Mengindikasikan bahwa udara di Sumatera Selatan banyak asap mulai pukul 23.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.“Artinya masyarakat masuk ke dalam lahan itu rata-rata malam sudah mulai membakar, kemudian timbul asap," terangnya.
"Nah, anginnya mengarah ke arah kota Palembang. Sehingga kemudian terdeteksi adanya kenaikan indeks standar pencemaran udara,” tambah Kapolda.