SUMATERAEKSPRES.ID - Kesombongan Iblis dan penolakannya untuk sujud kepada Nabi Adam AS menyebabkan ia dihukum dan diusir dari surga oleh Allah dalam keadaan hina.
Tidak layak bagi makhluk yang penuh takabur dan merasa paling unggul berada di dalam surga.
Sebelum dijatuhkan ke bumi, Iblis memohon agar diberi penangguhan hingga hari Kiamat, dan Allah mengabulkan permintaannya, seperti yang tercantum dalam Al-Quran: "Sesungguhnya engkau termasuk mereka yang diberi tangguh" (Surat Al-A‘raf ayat 15).
Iblis juga berikrar akan menggoda manusia dari segala arah untuk menjauhkan mereka dari jalan yang benar, seperti dinyatakan dalam ayat: "Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang mereka, dari arah kanan, dan dari arah kiri mereka" (Surat Al-A‘raf ayat 17).
BACA JUGA:Mengungkap Kisah 10 Kota Hantu Paling Menyeramkan di Dunia, Penuh Misteri dan Sejarah Kelam!
BACA JUGA:Cara Melindungi Diri dari Orang yang Memelihara Tuyul, Cukup Baca Amalan Ini
Oleh karena itu, Allah mempertanyakan mengapa manusia sering menjadikan Iblis dan keturunannya sebagai pemimpin atau penolong selain-Nya, padahal mereka adalah musuh yang nyata.
Dalam Surat Al-Kahfi ayat 50, Allah bertanya, "Patutkah kalian menjadikan dia (Iblis) dan turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian?".
Ayat ini menggunakan gaya bahasa pertanyaan negatif dalam retorika Arab, menegaskan bahwa manusia tidak pantas menjadikan Iblis sebagai pemimpin atau penolong karena dia adalah musuh yang jelas.
Sering kali, manusia tidak menyadari tipu daya Iblis, baik saat berbuat dosa maupun saat beribadah.
Bahkan, yang lebih berbahaya adalah ketika beribadah, di mana Iblis bisa menggoda dengan sifat-sifat seperti riya, pamer, perasaan lebih baik, dan tidak ikhlas.
BACA JUGA:Naudzubillah Min Dzalik! Inilah Azab Bagi Pemimpin yang Zalim dan Suka Memakan Hak Karyawannya
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tipu daya Iblis dan tetap waspada terhadap godaannya, baik dalam situasi apapun.
Iblis tidak bekerja sendirian; ia dibantu oleh keturunannya, yakni setan-setan. Dalam Surat Al-Kahfi ayat 50, disebutkan bahwa ada lima jenis setan keturunan Iblis yang memiliki tugas tertentu.