Dinas Kesehatan juga memberikan edukasi mengenai produk yang dilarang dan cara penyajian makanan yang higienis.
"Beberapa sekolah sudah mulai menjual makanan sehat dan mengolah makanan sendiri tanpa menggunakan produk kemasan yang berpotensi berbahaya," jelas Nunung.
Rukmini, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum MIN 1 Muara Enim, menyambut baik sidak tersebut. "Kami senang dengan adanya perhatian dan edukasi tentang makanan berbahaya.
Kami juga mengimbau siswa untuk membawa bekal dari rumah yang sudah terjamin kebersihan dan keamanannya," ujarnya.
Sementara itu, Beni Ermawan, Plt Kepala SD Negeri 6 Muara Enim, menegaskan bahwa sekolahnya menerapkan kebijakan ketat terhadap makanan yang dijual.
"Kami adalah sekolah adiwiyata yang melarang penjualan makanan berbahan pengawet. Kami lebih fokus pada makanan olahan yang dianggap lebih sehat," katanya.
BACA JUGA:Bos Hyundai Bicara Blak-blakan: Tunggu Kejelasan Pemerintah soal Insentif Mobil Hybrid
BACA JUGA:Ciri-ciri Bayi Sembelit dan Cara Mengatasinya, Simak Yuk Bund!
Kepala SD Negeri 3 Muara Enim, Siti Romlah, menambahkan bahwa kantin di sekolahnya hanya menjual makanan olahan yang telah diuji BPOM.
"Kami memastikan bahwa makanan yang dijual di kantin sudah aman, dan siswa hanya diperbolehkan membeli makanan di kantin atau membawa bekal dari rumah," jelasnya.
Usman, pemilik toko manisan yang menjual jajanan anak-anak, mengaku bahwa sidak ini membuatnya lebih berhati-hati.
"Kami tidak ingin makanan yang kami jual membahayakan anak-anak.
Sidak membantu kami mengetahui produk mana yang aman untuk dijual dan mana yang tidak," pungkasnya.