SUMATERAEKSPRES.ID – Sebutan anak kolong kini sudah asing ditelinga kita. Padahal dulunya anak kolong sangat familiar.
Sebuatan anak kolong ini sendiri umum ditujukan pada anak-anak tantara (TNI). Mengapa bisa disebut anak kolong dan bagaimana sih cerita anak kolong tersebut.
Berikut adalah berita mengenai asal muasal istilah “anak kolong”. Jadi istilah “anak kolong” memiliki sejarah panjang yang berakar dari masa kolonial Belanda di Indonesia.
Sebutan ini awalnya digunakan untuk merujuk pada anak-anak serdadu rendahan yang tinggal di tangsi militer.
Tangsi adalah asrama militer yang sering kali memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan.
Karena keterbatasan ruang, anak-anak sering kali harus tidur di bawah dipan atau kolong tempat tidur, sehingga muncullah istilah "anak kolong".
BACA JUGA:Sempat Kejang-Pingsan, Seorang Pelajar Keracunan Minuman Semprot Boleh Pulang, 3 Masih Dirawat
BACA JUGA:Api Bakar Gambut Sedalam 1 Meter di Muara Enim, Tinggal Asap Karhutla
Pada masa itu, sebagian besar anggota Koninklijk Nederlandsche Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda adalah orang Indonesia dari berbagai suku seperti Jawa, Ambon, dan Minahasa.
Anak-anak serdadu berpangkat rendah, seperti soldaat atau fuselier, sering kali hidup dalam kondisi yang sulit dan serba kekurangan.
Seiring berjalannya waktu, istilah “anak kolong” mulai digunakan lebih luas untuk merujuk pada anak-anak yang lahir dan dibesarkan di lingkungan militer, tidak hanya terbatas pada anak-anak serdadu berpangkat rendah.
Kehidupan di tangsi militer sering kali keras dan penuh tantangan, namun juga membentuk karakter anak-anak yang tangguh dan disiplin.
Meskipun istilah ini awalnya memiliki konotasi negatif, banyak anak kolong yang berhasil meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
Mereka sering kali memiliki semangat juang yang tinggi dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi.
Peran anak kolong dalam sejarah Indonesia cukup signifikan, terutama dalam konteks militer dan sosial. Berikut adalah beberapa aspek penting dari peran mereka: