SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam langkah besar menuju inovasi transportasi, China telah memperkenalkan taksi terbang otonom pertamanya yang memangkas waktu perjalanan dari satu jam menjadi hanya tujuh menit.
Kendaraan ini adalah pesawat eVTOL (Electric Vertical Take-Off and Landing) yang revolusioner, dirancang untuk mengubah cara kita bepergian di udara.
Pesawat ini, dikenal dengan nama EHang EH216-S, menampilkan desain yang futuristik dengan 16 baling-baling dan dapat mengangkut dua penumpang dalam jarak 30 hingga 40 kilometer.
EHang, perusahaan di balik inovasi ini, baru saja memperoleh sertifikat produksi pertama di dunia dari Civil Aviation Administration of China (CAAC) untuk memproduksi eVTOL secara massal.
Dikenalkan pertama kali pada tahun 2018, EH216-S adalah pesawat VTOL kecil yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, terbuat dari serat karbon yang ringan dan kuat, serta dilengkapi dengan 16 motor untuk menggerakkan baling-balingnya.
BACA JUGA:KPU Banyuasin Luncurkan Helpdesk untuk Pendaftaran Calon Kepala Daerah Pilkada 2024
BACA JUGA:FKUB Lubuklinggau Adakan Diskusi Publik untuk Pilkada Damai 2024
Pesawat ini dirancang dengan sistem pengemudian otonom, memungkinkan operasi tanpa pilot.
EHang berharap, EH216-S akan menjadi solusi transportasi yang luas, digunakan untuk layanan taksi udara, antar-jemput bandara, wisata udara, dan transportasi antar pulau.
Meskipun EH216-S sudah mendapat lampu hijau untuk produksi massal, CAAC juga telah menetapkan Green Aviation Manufacturing Development Outline (2023-2035).
Rencana ini mencakup penerbangan eVTOL yang dikendalikan oleh pilot pada 2025 dan layanan otonom penuh pada 2035. Ini dapat menjadikan China sebagai pelopor dalam layanan taksi terbang yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
BACA JUGA:Menciptakan Pilkada Damai, Pj Wali Kota Prabumulih Ajak Semua Pihak Berperan Aktif
Sementara itu, Advanced Air Mobility (AAM) di Amerika Serikat menargetkan peluncuran eVTOL secara komersial pertama pada tahun 2028.
Dengan kecepatan jelajah mencapai 100 km/jam dan kemampuan terbang hingga ketinggian sekitar 3.000 meter, EH216-S menawarkan sebuah alternatif inovatif untuk transportasi masa depan.