Cara Mudah Mengenali Ikat Pinggang Kulit Asli dan Sintetis Agar Tidak Salah Pilih

Sabtu 27 Jul 2024 - 11:29 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Novis

SUMATERAEKSPRES.ID– Salah satu pakaian yang sering luput dari perhatian namun tetap digunakan adalah ikat pinggang.

Acap kali ikat pinggang pakaian yang dikesampingkan.

Padahal ikat pinggang merupakan pakaian yang patut menjadi perhatian.

Nah terkait dengan ikat pinggang sering kali kita bingung membeli ikat pinggang. Apakah kulit asli atau sintetik.

Untuk memastikan apakah ikat pinggang kulit asli atau sintetik ada cara mudah untuk mengenalinya. 

Nah, bagi pembaca Sumateraekspres.id., bisa membedakan ikat pinggang kulit asli dan sintetik, pertama kali dilakukan dengan mengecek label produk. 

Periksa label produk. Pada produk berbahan kulit asli, biasanya tertulis “genuine leather,” “real leather,” atau “full grain leather.” Jika tertulis “synthetic leather” atau “man-made material,” produk tersebut terbuat dari kulit sintetis.

BACA JUGA:Pelatihan Karhutla: TNI-Polri Siap Amankan Lahan Korporasi dari Kebakaran, Ini Penegasan Wakapolda Sumsel!

BACA JUGA:Kapolsek Sungai Lilin Dicopot Usai Ledakan Sumur Minyak, Berikut Penjelasan Kapolres Muba!

Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara meraba tekstur produk. Kulit asli memiliki tekstur kasar dengan pori-pori seperti kulit manusia.

Kulit sintetis terasa halus dan licin seperti plastik. Bisa juga memastikan ikat pinggang dari kulit asli dan sitentis adalah dengan cara menguji dengan api.

Meskipun tidak praktis, membakar produk selama 10 detik dapat mengungkap keasliannya. Kulit asli tidak akan terbakar dan tidak mengeluarkan bau seperti rambut terbakar, sementara kulit sintetis meleleh dan berbau plastik.

Ikat pinggang yang terbuat dari kulit juga biasanya lebih elastisitas. Kulit asli elastis dan kembali ke bentuk semula setelah ditekan atau dilipat. Kulit sintetis tetap kaku dan tidak elastis.

Dan terakhir adalah dengan cara memperhatikan warna dan tampilan. Kulit asli memiliki warna dan tampilan yang lebih alami, sementara kulit sintetis terkadang tampak terlalu sempurna atau "plastik".

BACA JUGA:Program ADIPOSA 2024: Langkah Awal Menuju Fakultas Kedokteran Unsri, Diikuti 200 Pelajar SMA di Palembang

Kategori :