Faktanya, Konsumsi Banyak Buah Ampuh Cegah Depresi di Masa Tua

Kamis 25 Jul 2024 - 05:00 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

SUMATERAEKSPRES.ID- Yong Loo Lin School of Medicine dan National University of Singapore (NUS Medicine) di Singapura mengungkap fakta bahwa mengkonsumsi banyak buah ampuh mencegah gejala depresi di masa tua.

Menukil Medical Daily,  pada penelitian yang melibatkan 13.738 peserta selama 20 tahun, para peneliti mempelajari peran pola makan, terutama buah-buahan dan sayuran, dalam menentukan risiko terjadinya depresi.

Penelitian ini fokus pada 14 buah-buahan yang biasa dimakan, seperti jeruk, jeruk keprok, pisang, pepaya, semangka, apel, dan melon madu, serta 25 sayuran berbeda.

Usai menindaklanjuti partisipan dari usia paruh baya hingga lansia, peneliti mendapati bahwa individu yang mengonsumsi buah-buahan dalam jumlah lebih banyak di awal kehidupannya punya risiko lebih rendah mengalami gejala depresi seiring bertambahnya usia.

BACA JUGA:7 Manfaat Sarapan Buah Pisang: Sumber Energi dan Mood Booster

BACA JUGA:Ingat ya, Penderita Diabetes Tak boleh Kalap Konsumsi Buah

Lewat  penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Nutrition, Health, and Aging”, konsumsi sayuran nyatanya tidak menunjukkan hubungan serupa dengan berkurangnya gejala depresi.

Peneliti utama dari NUS Medicine Prof. Koh Woon Puay memaparkan peserta yang tergabung dalam penelitian dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi buah sehari, sebesar 21 persen mengalami pengurangan risiko terkena depresi ketimbang mereka yang memakan buah kurang dari satu porsi sehari.

“Oleh karena itu, kami tidak melihat adanya perbedaan dalam hasil kami antara buah-buahan dengan indeks glikemik tinggi dan rendah, bagi penderita diabetes, mereka dapat memilih buah-buahan dengan indeks glikemik rendah yang tidak akan meningkatkan gula darah sebanyak buah-buahan dengan indeks glikemik tinggi,” kata  Prof. Puay.

Selain itu, ditemukan hasil adanya hubungan antara efek perlindungan terhadap depresi dengan tingginya tingkat antioksidan dan mikronutrien anti-inflamasi yang ditemukan dalam buah-buahan seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid.

Senyawa tersebut berkolaborasi untuk mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh; faktor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan depresi.

BACA JUGA:Bikin Seger Dikonsumsi Saat Cuaca Panas, Buah Semangka Ternyata Punya Sejuta Manfaat

BACA JUGA:Ada Pisang, 10 Buah dan Sayur Ini Ternyata Tak Perlu Masuk Kulkas

Dalam kesimpulannya, para peneliti merekomendasikan untuk mendorong konsumsi buah-buahan pada pertengahan masa dewasa biasanya usia 40 hingga 65 tahun untuk mendapatkan manfaat kesehatan mental jangka panjang hingga setelah usia 65 tahun.

Para peneliti juga menjelaskan bahwa depresi di usia tua akan lebih umum terjadi dengan gejala berupa berkurangnya perasaan senang, berpikir lebih lambat, kurang tidur, nafsu makan dan konsentrasi menurun serta mudah lelah.

Kategori :