SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) makin sering terjadi. Setelah di Ogan Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin, juga di wilayah Musi Rawas (Mura). Tepatnya di perbatasan Desa Kertosari, Kecamatan Purwodadi dan Kelurahan Sumber Harta, Kecamatan Sumber Harta.
Anggota Polsek Purwodadi bersama masyarakat menemukan karhutla di lahan seluas 1,5 hektare, pada 17 Juli malam. Pada 19 Juli 2024, tim Pidsus Satreskrim Polres Musi Rawas bersama Dinas lingkungan hidup, dan pemerintah desa setempat melakukan olah TKP.
Pemilik lahan, Fengky dan tiga warga lain yang membantunya membuka serta membakar lahan itu sudah diamankan. Pengakuan keempat pelaku pembakaran lahan, mereka buka dan bakar lahan yang dulunya kebun karet itu untuk dijadikan kebun sawit.
Untuk itu, keempatnya akan dijerat Pasal 108 UU RI no 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan atau 187 Ayat (1) KUHPidana. Di Ogan Ilir, api kembali berkobar di wilayah Desa Muara Dua, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir. Informaisnya masuk sekitar pukul 14.47 WIB.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menyebut koordinat kebakaran lahan tepatnya berada di latitude/Longitude S 3.1279566666666665S dan E : 104.74318333333333. Satgas pemadaman darat BPBD Ogan Ilir dibantu Manggala Agni. Sedangkan institusi pendamping dari Kodim 0402 (Koramil Pemulutan), Polres Ogan Ili (Polsek Pemulutan) dan Masyarakat.
BACA JUGA: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Pimpin Apel-Simulasi Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2024
BACA JUGA:Lakukan Pencegahan dan Deteksi Dini Karhutlah
"Pemadaman dari pukul 14.47 WIB hingga berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.28 WIB. Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 0,4 hektar," ujar Edi. Lahan yang terbakar permukaan semak belukar di lahan milik PT Buyung. Api cepat dipadamkan berkat sumber air yang berasal di kanal sekitar lahan.
"Pemadaman juga dibantu satgas udara, helikopter water boombing. Sementara pemadaman dari satgas darat menggunakan 2 unit mesin pompa jinjing dan peralatan tangan," tukasnya. Hingga akhirnya api dapat dipadamkan.
Komandan Lanud, Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, Kolonel Pnb Rizaldy Efranza ST MNSS sebagai Dansubsatgas Udara bersama jajarannya berkomitmen untuk memberikan Dukungan Operasi Penerbangan (Dukopsbang) demi keberhasilan penanggulangan karhutla.
“Kami juga dukung operasi lainnya seperti Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah kami lakukan di Provinsi Jambi beberapa hari lalu,” katanya. Sebagai bagian dari upaya penanggulangan karhutla, Lanud SMH telah menyiagakan 10 pesawat. Terdiri dari 2 pesawat patroli dan 8 pesawat untuk water bombing.
Pesawat-pesawat tersebut akan dikerahkan dalam beberapa waktu ke depan untuk mencegah dan memadamkan kebakaran di lahan gambut pada beberapa daerah di Sumsel yang rentan terbakar. "Kami bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan instansi lainnya untuk memastikan operasi ini berjalan lancar dan efektif," tambahnya.