Kemudian memanfaatkan teknologi untuk monitoring pengawasan dengan sistem dasbor, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Penerapan Business Continuity Management System (BCMS) untuk pemulihan cepat bila terjadinya gangguan pelayanan publik.
"Unsur pemerintahan serta TNI dan Polri di bawah, yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa turut dilibatkan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan ini dengan pemberian edukasi," imbuhnya.
BACA JUGA:Apel Siaga Karhutla Siapkan 1.200 Personel, Irup Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto
BACA JUGA:Sudah Terdata 400 Hotspot, Kalaksa BPBD Sumsel: Apel Karhutla Libatkan 1.200 Personel
Selanjutnya agar bencana karhutlata tidak berulang setiap tahun, maka semua pihak harus mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani karhutla di tahun-tahun mendatang. "Penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan, seperti pengelolaan tata air gambut, canal blocking," ucapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, menegaskan apel dan simulasi karhutla ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan dalam pengendalian karhutla di Sumsel.
“Diharapkan bisa meningkatkkan koordinasi lintas sektoral dan optimalisasi tugas dan peran masing-masing stakeholder, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Peserta apel dan simulasi karhutla ini, sebanyak 1.200 personel. Gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Perusahaan Perkebunan dan Kehutanan, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), Organisasi Sosial Kemasyarakat dan Relawan serta Mahasiswa.
Sedangkan peralatan dan perlengkapan pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan sebagian telah tersebar di lokasi atau daerah rawan karhutla. "Peralatan sudah siap dalam menghadapi karhutla yang akan terjadi," tegas Elen, didampingi Kalaksa BPBD Sumsel M Iqbal Alisjahbana.
Untuk pengendalian karhutla di Sumsel, sambung Elen, telah dilakukan upaya berupa kampanye pencegahan karhutla yang TNI, Polri, Manggala Agni serta stakeholder lainnya. "Kami juga telah melakukan audit kepatuhan perusahaan perkebunan dan kehutanan. Pemasangan papan larangan membakar hutan dan lahan," sampainya.
Selain itu langkah yang dilakukan juga dengan melakukan Penetapan Status Siaga Darurat dan Posko Komando Satgas Karhutla Provinsi Sumsel. Operasi Modifikasi Cuaca. Koordinasi Penanganan Karhutla kepada pemerintah pusat. “Dan hari ini apel dan simulasi kebakaran hutan dan lahan,” jelas Elen.
Upaya selanjutnya, penempatan posko pemadaman darat. Pelaksanaan patroli darat dan udara. Operasi pemadaman darat dan udara. “Serta sosialisasi secara terus menerus," jelasnya. Dalam kegiatan kemarin, juga ada penyerahan CSR berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan alat pemadam kebakaran dari PT. Pertamina, PT Bukit Asam dan PT Main Id.
Ada juga bantuan dari BNPB sebesar Rp6,5 miliar berupa bantuan logistik, peralatan dan lain-lain. Seperti pompa, mesin, sparepart dan lain-lain. Termasuk dari Kementerian Lingkungan Hidup, berupa peralatan.
"Kami juga sudah mengajukan helikopter sebanyak 8 heli untuk waterbombing, dan 2 heli patroli. Yang sudah ada 4 heli waterbombing dan 1 heli untuk patroli," jelas Kalaksa BPBD Sumsel M Iqbal Alisjahbana.
Apalai karhutla cukup luas, sudah terjadi di lahan gambut di Desa Muara Merang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, pada Kamis malam (18/7). Setidaknya telah membakar lahan gambut seluas kurang lebih 30 hektare.
Cepatnya karhutla meluas karena pengaruh angin. Api menjadi sulit dipadamkan. Pemadaman dari udara menggunakan helikopter (water bombing) milik perusahaan Sinar Mas pun dilakukan sejak Jumat pagi (19/7). Namun, kobaran api belum berhasil dipadamkan.