Real Madrid 0-1 Barcelona
MADRID- Real Madrid gagal membalas dendam terhadap Barcelona. Itu setelah, Los Blancos (julukan Real Madrid), tumbang 0-1 dari Barcelona pada leg pertama babak semifinal Copa del Rey, di Stadion Santiago Bernabeu, Jumat (3/3). Itu kemenangan yang penting Barca meski mereka tak bermain cantik. Sejak awal pertandingan, Barcelona didikte oleh tuan rumah. Statistik menunjukkan Real Madrid melakukan penguasaan bola hingga 65 persen. Catatan ball possession itu hal yang sangat langka bagi Barca. Namun, mereka mampu membuat Madrid frustrasi sepanjang laga. Bahkan, sepanjang 90 menit, Madrid tidak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran. Dan bunuh diri Eder Militao di menit ke-26 sudah cukup bagi Barca untuk mempermalukan musuh bebuyutannya. "Hasilnya sangat positif. Saya senang dengan kerja keras, pertahanan yang solid, meminimalkan Real Madrid di lapangan mereka. Pertandingannya sulit. Kemenangannya luar biasa,” kata pelatih Barca, Xavi Hernandez di MARCA. Xavi mengakui timnya tidak bermain seperti biasanya. Menurutnya, mereka kesulitan menjaga bola dan memenangkan duel sepanjang pertandingan. “Kami telah bertahan dengan baik tanpa bola. Saya puas, tetapi kami harus meningkatkan permainan: kami tidak bisa memberikan dominasi kepada lawan," tegasnya. Kemenangan ini menjadi modal bagus bagi Blaugrana. Pasalnya, mereka akan menjadi tuan rumah leg kedua. Akan tetapi, Xavi menegaskan Madrid akan tetap berstatus favorit. "Mereka mendominasi kami dengan bola. Mereka masih favorit. Saya tidak puas dengan penguasaan bola. Itu bukan persentase yang kami cari," ujarnya. Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti sementara itu menegaskan Barcelona tidak layak keluar sebagai pemenang di Bernabeu. Menurutnya, Los Blancos bermain sangat bagus dan sepenuhnya mengontrol pertandingan. "Saya tidak berpikir mereka pantas untuk menang. Itu adalah salah satu permainan terbaik dalam hal kontrol. Jika bermain seperti ini di leg kedua, kami akan memiliki lebih banyak peluang, saya tidak berpikir Barcelona dapat mengatur permainan seperti itu di kandang," klaim Ancelotti di situs Madrid. Allenatore Italia itu menegaskan, masalah mereka hanya efektivitas. “Mereka hanya memiliki 35% penguasaan bola. Kami kurang efektif di sepertiga terakhir. Itu adalah permainan yang ingin kami mainkan, bukan hasilnya,” ujarnya. Ancelotti sendiri masih sangat percaya diri bisa mengantar Madrid ke final untuk menghadapi pemenang laga lainnya yang mempertemukan Osasuna dan Athletic Bilbao. “Agak mengejutkan melihat Barcelona bermain seperti itu, tetapi mereka telah belajar bertahan dengan sangat baik. Kami harus mengulangi pertandingan ini di Camp Nou," pungkasnya. (amr/fajar/gsm)
Kategori :