KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 31 petugas kesehatan Puskesmas Sungai Lumpur, Kecamatan Cengal menandatangani petisi. Mereka meminta agar kepala puskesmas setempat dicopot.
Ini terjadi karena, mereka nilai sejak 2022 oknum tersebut bertindak zalim. Petugas yang menandatangani petisi ini mulai dari koordinator imunisasi, bidan desa hingga perawat.
Y, salah satu staf Puskesmas Sungai Lumpur mengatakan, mereka sudah tak tahan dengan tindakan yang dilakukan Rita Amrita, kepala Puskesmas Sungai Lumpur yang tidak memberikan hak mereka.
‘’Kami sudah bekerja maksimal, seperti tahun ini insentif BOK sepeser pun tidak diberikan ratusan juta hak kami tidak dibayarkan," terangnya kemarin (3/7).
Seperti untuk koordinator imunisasi dana pertemuan sudah surat perintah jalan (SPJ) dari dinas untuk dicairkan uang BOK tapi pimpinan tidak mau memberikannya. Lalu, transport pelayanan kesehatan masyarakat ke desa menggunakan dana pribadi.
BACA JUGA:Libur Pelayanan Publik Ikut Cuti Bersama, Puskesmas Tetap Stand by di Momen Iduladha
BACA JUGA:Tinggal 4 Puskesmas Belum Paripurna, Perlu Peningkatan Mutu
‘’Tapi faktanya dana tersebut dianggarkan dalam dana BOK dan itu dikirim anak dari pimpinan Puskesmas Sungai Lumpur untuk kepentingan pribadi," imbuhnya.
Kemudian staf puskesmas dan bidan desa tidak pernah dijelaskan tugas dan fungsinya. ‘’Banyak kezaliman yang kami terima. Kami baru mengetahui setelah mendapatkan bukti pengeluaran BOK selama tahun 2023. Padahal puskesmas ini menaungi delapan desa yang sudah bekerja maksimal," bebernya.
Dikatakannya, mereka hanya meminta agar apa yang menjadi hak mereka dikembalikan. ‘’Jika uang kami tak bisa diganti kami ingin pimpinan puskesmas diganti,"harapnya.
Terpisah, Pimpinan Puskesmas Sungai Lumpur, Rita Amrita saat dikonfirmasi wartawan membantah tuduhan yang dilontarkan. ‘’Apa yang ada dalam petisi ini semuanya fitnah, tak benar itu,’’ tegasnya singkat.