SUMATERAEKSPRES.ID-Angka kejadian kanker di Asia Tenggara adalah yang tertinggi di antara negara- negara di seluruh dunia, dimana Indonesia berada di peringkat teratas bersama Malaysia dan Singapura (WHO 2019).
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita akibat kanker di negara berkembang, khususnya Indonesia, yang memiliki prevalensi tertinggi yaitu 0,8%. Setiap tahunnya terdapat sekitar 15.000 kasus baru kanker serviks di Indonesia.
Oleh sebab itu, WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia. Pada 1.925.943 orang yang melakukan pemeriksaan IVA pada tahun 2007-2016, sebanyak 73.453 orang mendapat hasil positif, dan 1.739 orang dicurigai kanker serviks.
Perempuan merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah keluarga atau pun masyarakat. Karena itu kesehatan perempuan terutama kesehatan reproduksinya menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya.
Salah satu organ reproduksi wanita yang rentan terkena penyakit kanker adalah servik dan disebut dengan penyakit kanker seviks maka dari itu Kecamatan Ilir Timur Tiga dan puskesmas diwilayah kecamatan ilir timur tiga Mengusung Inovasi Jempol Perawan Cantik (Jemput Bola Peduli Rahim Wanita Cegah Kanker Serviks) dimana inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker serviks beserta cara mendeteksi gejala sejak dini dengan Cara Tes Iva ( Inspeksi Visual Asam Asetat ).
BACA JUGA:INOVASI KRIYA BRANGKAS Kecamatan Kemuning Kota Palembang
BACA JUGA:Inovasi Pose Solmed
Tes IVA merupakan pemeriksaan inspeksi visual dengan mata telanjang (tanpa pembesaran) seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asam asetat/cuka yang diencerkan.
Pemeriksaan IVA hampir sama efektifnya dengan pemeriksaan Pap Smear dalam mendeteksi lesi prakanker. Semua jenis penyakit kanker adalah silent killer termasuk kanker serviks, umumnya penyakit ini tidak menunjukkan gejala awal yang bisa dirasakan namun sangat mematikan.
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apapun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium lanjut. Kanker serviks ini dapat muncul pada perempuan usia 35 sampai 55 tahun. Kegiatan Inovasi Ini Bersifat Sukarela dengan penuh tanggung jawab yang sangat tinggi demi menjaga kesehatan masyarakat. (Ril)