LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Malam Sabtu yang seharusnya tenang berubah menjadi momen mencekam bagi Melizha, seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Marga Rahayu, Lubuk Linggau Selatan II.
Ketika sedang duduk-duduk di teras bersama suaminya, Didik Haryanto, mereka terkejut melihat cahaya merah menyala dari jendela kaca kamar mereka, disertai bau asap menusuk.
Tak berpikir panjang, Melizha segera berteriak meminta pertolongan tetangga. Api cepat membesar, memaksa mereka berdua untuk berjuang keluar dari rumah yang mulai terbakar.
Didik, dengan keberanian besar, mencoba menyelamatkan beberapa barang berharga, namun usahanya sia-sia karena asap tebal membuatnya terpaksa meninggalkan perjuangan tersebut.
Evakuasi segera dilakukan oleh pasutri tersebut, bersama anak-anak mereka, sementara api dengan ganasnya melahap semua yang ada di dalam rumah mereka.
BACA JUGA:Banyak Pasangan Tak Resmi Terciduk Ngamar di Hotel Lubuklinggau
Kasur, TV tabung, pakaian, lemari, kursi, dan bahkan atap plafon, semuanya hangus terbakar, meninggalkan pemandangan yang menyedihkan.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Warga sekitar yang panik segera melaporkan kebakaran ini kepada pihak berwenang, dan dengan cepat petugas pemadam kebakaran dari Kota Lubuk Linggau datang untuk mengatasi kobaran api.
Menurut Kapolsek Lubuk Linggau Selatan, AKP I Yoman Sutrisna, kebakaran disebabkan oleh seorang anak yang diduga bermain dengan korek api di dalam kamar, yang kemudian memicu peristiwa tragis ini.
Pihak kepolisian juga mencatat bahwa pemilik rumah tidak berniat untuk menuntut secara hukum terkait kejadian ini.
BACA JUGA: Mengerucut dari Hasil Survei Tinggal 2 Pasangan, Head to Head Pilkada Lubuklinggau
BACA JUGA:Perluas Akses Inklusi Keuangan, PT WOM Finance Ajak Masyarakat Lubuk Linggau Cerdas Kelola Pembiayaan
Pada pukul 21.30 WIB, api berhasil dipadamkan setelah upaya keras dari petugas pemadam kebakaran, didukung oleh bantuan dari masyarakat sekitar. Situasi kini telah kembali terkendali dan aman, meskipun bekas-bekas kehancuran masih membekas di kelurahan tersebut.
Kebakaran ini menjadi pengingat bagi semua orang akan bahaya mainan dengan api, bahkan di tempat yang seharusnya paling aman seperti rumah sendiri.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam mengelola segala bentuk bahaya di sekitar rumah.