Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Menjelang tahun ajaran baru pada pertengahan Juli, minat masyarakat terhadap layanan gadai emas yang ditawarkan oleh PT Pegadaian mengalami lonjakan signifikan.
Hal ini terlihat dari data yang dirilis oleh PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel, yang mencatat peningkatan transaksi gadai emas hingga mencapai 21% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Joko NK Nugroho, perwakilan PT Pegadaian Kantor Wilayah III Sumbagsel, lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh kebutuhan mendesak akan dana di masa persiapan kembali ke sekolah.
"Kami melihat bahwa banyak orang tua yang memanfaatkan layanan gadai emas untuk memenuhi biaya sekolah anak-anak mereka," ungkapnya.
Salah satu nasabah Pegadaian, Putri, menceritakan pengalamannya ketika menghadapi biaya daftar ulang sekolah sebesar 3,5 juta untuk anaknya yang naik ke kelas 11 SMP.
BACA JUGA:Skandal Pungutan Sekolah Memanas, Pemecatan Kepsek Jadi Ancaman Serius
BACA JUGA:Panduan Lengkap Materi MPLS 2024 untuk Siswa Baru, Mengenal Lingkungan Sekolah!
"Saya memutuskan untuk menggadaikan emas di Pegadaian untuk memenuhi kebutuhan ini," katanya. Putri menilai bahwa gadai emas adalah solusi yang paling cepat dan tidak merugikan, karena ia dapat tetap mempertahankan investasi emasnya sebagai cadangan untuk kebutuhan mendesak lainnya.
Menurut Nugroho, selain dipicu oleh kebutuhan biaya pendidikan, lonjakan transaksi gadai emas juga terjadi karena momen liburan sekolah dan perayaan Idul Adha.
"Masyarakat sering kali memilih untuk menggadaikan emas sebagai solusi finansial karena lebih menguntungkan daripada menjualnya. Dengan skema gadai, mereka dapat mempertahankan kepemilikan aset berharga mereka setelah membayar kembali pinjaman dan biaya sewa modal," jelas Nugroho.