SUMATERAEKSPRES.ID - Lama tak terdengar, BlackBerry akhirnya kembali muncul ke permukaan. Kali ini, bukan di sektor ponsel yang dulu menjadi andalannya, tetapi di ranah teknologi lain yang tak kalah penting.
Setelah menghentikan sistem operasi BlackBerry OS pada Januari 2022, BlackBerry kini berfokus pada beberapa bisnis teknologi lain, dengan sistem layanan keamanan siber (cybersecurity) menjadi salah satu pilar utamanya.
Di era digital yang semakin canggih, ancaman kejahatan siber semakin merajalela. Dalam konteks ini, layanan cybersecurity BlackBerry mengalami pertumbuhan signifikan.
Bahkan, pendapatan dari layanan ini melampaui perkiraan pasar, menunjukkan bahwa perusahaan ini masih memiliki daya saing yang kuat di dunia teknologi.
BACA JUGA:Bidar: Tradisi Abadi Masyarakat Sumsel di Sungai Musi, Warisan dari Sriwijaya
BACA JUGA:Alex Ajak Warga Siring Agung Galakkan Gotong Royong Cegah Banjir, Ini Katanya!
Meski sektor teknologi secara umum mengalami perlambatan dalam beberapa kuartal terakhir, kebutuhan akan keamanan siber tidak bisa diabaikan.
Baik perusahaan swasta maupun lembaga pemerintahan harus memperkuat sistem keamanan mereka untuk melindungi data dan informasi penting dari serangan siber yang terus berkembang.
Pendapatan BlackBerry untuk kuartal yang berakhir pada 31 Mei 2024 mencapai US$ 144 juta, melampaui estimasi analis sebesar US$ 131,1 juta. Kinerja ini mencerminkan kemampuan BlackBerry dalam beradaptasi dan berinovasi di sektor baru.
Di sisi lain, perusahaan juga melaporkan kerugian bersih sebesar 3 sen per lembar saham, lebih kecil dibandingkan patokan analis yang memprediksi kerugian 4 sen per lembar saham.
Melihat ke depan, BlackBerry memprediksi pendapatan untuk kuartal kedua 2024 berada di rentang US$ 136-144 juta.
Khusus di divisi keamanan siber, perusahaan menargetkan pendapatan antara US$ 82-86 juta. Laporan kinerja yang solid ini langsung direspons positif oleh pasar, dengan saham BlackBerry naik 7,2%.
BACA JUGA:Sekda Palembang Instruksikan Pembayaran Gaji ke-13 ASN Tepat Waktu, Kni Penegasannya!
Keberhasilan BlackBerry dalam meraih pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan menunjukkan bahwa perusahaan ini berhasil menemukan pijakan yang kuat di sektor keamanan siber. Ini juga menjadi indikasi bahwa transformasi bisnis yang dilakukan oleh BlackBerry, dari produsen ponsel menjadi penyedia layanan teknologi, berjalan dengan baik.