PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Perayaan HUT Dewa Kwan Sen Ti Cin yang merupakan putra dari Dewa Kwan Te Kong yang digelar di Kelenteng Gie Hap Bio belum lama ini berlangsung khusyuk.
Bahkan, momen perayaan HUT Dewa tersebut, umat dan warga keturunan Tionghoa secara bergantian datang ke kelenteng untuk beribadah dan berdoa.
BACA JUGA:Kelenteng Dewi Kwan Im, Keindahan dan Keagungan Seabad Lebih di Kota Palembang
Dewa Kwan Sen Ti Cin ini sendiri merupakan dewa utama dari Kelenteng Gie Hap Bio dan HUTnya selalu ramai dihadiri para umat dari berbagai daerah yang ada di Kota Palembang.
Momen perayaan HUT Dewa ini juga dihadiri langsung Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SH. Selanjutnya Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien dan Ketua PTITD Sumsel yang juga Ketua Kelenteng Gie Hap Bio, Akhe beserta perwakilan pengurus Tridharma lainnya.
Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien, yang dibincangi di sela kegiatan ini mengatakan, untuk rangkaian pelaksanaan HUT Dewa Kwan Sen Ti Cin ini sendiri telah dimulai pada Senin (17/6) pada pukul 00.00 -02.00 WIB dengan melaksankaan ritual sembahyang Cheng Keng yang dilanjutkan dengan ritual Cut Leng pada pukul 09.00 WIB.
Setelah itu, dikatakan Chandra Husien, pada pukul 12.00 WIB pihaknya menggelar ritual Ciok Siu dan dilanjutkan dengan Khokun atau pengawal dewa pada pukul 16.00 WIB tersebut.
" Semua ritual ini dilakukan para pengurus dan tamu undangan. Setelah itu, baru umat yang melakukannya. Sedangkan umat yang sembahyang melaksanakan ini semua bergiliran dari subuh hingga ke malam hari," jelas Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien belum lama ini.
Sementara itu, dijelaskan oleh Koh Chandra bahwasanya Kelenteng Giro Hap Bio yang ada di kawasan Jl Diponegoro, Kecamatan Bukit Kecil ini termasuk salah satu daripada empat kelenteng tertua di Palembang.
BACA JUGA:Pasang Ratusan Lampion di Halaman Kelenteng Dewi Kwan Im
BACA JUGA:Sambut Imlek, Cuci Patung dan Rupang Dewa-Dewi, Ribuan Umat Bakal Ramaikan Kelenteng
Yakni Kelenteng Chandra Nadi atau Dewi Kwan Im di Kelurahan 9-10 Ulu dan juga Kelenteng Wie Ceng Keng dan Kelenteng Jok Cing Bio yang ada di Pulo Kemaro.
"Kalau umur dari keempat kelenteng ini dan terutama Kelenteng Gie Hap Bio sudah ada dan berdiri sejak 300 tahun lalu. Bahkan ini sudah beberapa kali renovasi," pungkasnya. (afi/lia)