PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Memasuki musim kemarau, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga darurat bencana asap akibat karhutla. Hal tersebut tertuang dalam keputusan Gubernur Sumsel Nomor 393/ KTPS/BPBD-SS/2024 yang keluar pada 13 Juni 2024.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan saat ini hotspot sudah terpantau di wilayah Sumsel. Hal itu lantaran Sumsel sudah memasuki musim kemarau. "Maka daerah pun sudah menerapkan siaga darurat karhutla," katanya.
Menurut dia, tiga daerah di Sumatera Selatan resmi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ketiganya merupakan daerah rawan yang setiap tahun menjadi daerah penyumbang bencana asap, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin.
“Sudah 3 daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla sejak Mei kemarin,” ujarnya lagi. Wilayah daerah ini memilki lahan gambut yang cukup luas, terutama OKI. Selain OKI, lahan gambut juga terdapat di Ogan Ilir (OI). “Namun Ogan Ilir masih berproses, termasuk daerah lain dan SK Siaga Darurat-nya di Provinsi Sumsel masih berproses di Biro Hukum Setda Sumsel,” katanya.
Diungkapkannya, prediksi BMKG menyebut jika musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juli-Agustus. Meski hanya 2 bulan, dia tetap melaksanakan kesiapsiagaan hingga musim kemarau selesai. “BMKG menyebut puncak kemarau hanya Juli-Agustus, hanya 2 bulan. Berbeda dengan tahun lalu, kesiapsiagaan kita sudah dilakukan sejak Maret 2023,” jelasnya.
BACA JUGA:Sawah Kutaraya, Surga Tersembunyi Bagi Pecinta Layang-layang di Kayuagung Saat Musim Kemarau
BACA JUGA:Puncak Kemarau Terjadi Juli-Agustus, Sumsel dalam Ancaman Karhutla
Ia menambahkan, kondisi cuaca di Sumsel pada tahun berbeda dengan tahun 2023. Waktu hujan pada tahun ini cukup panjang, bahkan sejumlah daerah beberapa kali banjir.
“OKU, OKU Selatan, Muara Enim kemarin kebanjiran. Sementara di Muba, OKI, Banyuasin dan lainnya sudah pancaroba. Makanya 3 daerah tidak terdampak banjir sudah bertahap menyiapkan status siaga Karhutla,” tambahnya.
Pada tahun lalu ada 12 daerah rawan karhutla. Tahun ini pihaknya belum bisa memprediksi, namun daerah rawan yang dipastikan karhutla bakal ada di OKI, OI, Muba, Banyuasin dan lainnya. “Kita juga akan antisipasi kebakaran di TPA agar tak terjadi seperti tahun lalu,” tuturnya.
Untuk memitigasi karhutla, pihaknya akan meninjau sejumlah perusahaan perkebunan yang rawan karhutla. Peralatan dan perlengkapan juga akan dicek agar karhutla di wilayah konsesi milik perusahana bisa teratasi dengan baik. (*)