Menutup-nutupi masalah hanya memperburuk situasi. Kecemasan yang terus-menerus dan tekanan untuk mempertahankan penampilan mewah bisa berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Tanpa dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekat, mereka akan semakin terpuruk dalam lingkaran utang dan kecemasan.
BACA JUGA:Beda dengan Percaya Diri, Narsis Termasuk Gangguan Kepribadian?
5. Tidak Punya Aset atau Investasi yang Baik
Salah satu tanda lain bahwa seseorang hidup di atas kemampuannya adalah tidak adanya aset atau investasi yang baik.
Mereka mungkin memiliki barang-barang mewah dan rumah besar, tetapi semuanya dibeli dengan kredit atau pinjaman.
Akibatnya, mereka tidak memiliki kepemilikan yang sebenarnya atas aset-aset tersebut.
Ketidakmampuan untuk menabung atau berinvestasi menunjukkan kurangnya perencanaan keuangan yang matang. Mereka lebih fokus pada konsumsi jangka pendek daripada membangun kekayaan jangka panjang.
Tanpa aset yang solid, mereka rentan terhadap perubahan ekonomi dan kesulitan keuangan, membuat mereka semakin tergantung pada utang.
BACA JUGA:6 Karakteristik Orang yang Bisa Dipercaya dan Diandalkan
Mengatasi Gaya Hidup Mewah dengan Utang
Gaya hidup mewah memang tampak menggiurkan, tetapi jika tidak dikelola dengan bijak, bisa membawa seseorang ke dalam jeratan utang yang sulit diatasi.
Pentingnya kesadaran finansial dan pengelolaan uang yang baik tidak bisa diabaikan.
Menghindari utang berlebih dan fokus pada pembangunan aset jangka panjang adalah langkah bijak untuk mencapai kebahagiaan dan kestabilan finansial sejati.
Daripada mengejar pengakuan sosial melalui barang-barang mewah, lebih baik berinvestasi pada hal-hal yang memiliki nilai jangka panjang dan memberikan keamanan finansial.
Dengan begitu, kita bisa hidup dengan tenang dan tidak terbebani oleh utang yang menumpuk.