Seperti diberitakan sebelumnya, berawal Dhila mengecek saldo ATM suaminya, Sabtu, 8 Juni 2024, sekitar pukul 09.00 WIB. Mendapati saldo gaji 13 suaminya tinggal Rp800 ribu, dari yang masuk Rp2,8 juta.
Dhila lalu menghubungi Rian yang tengah bertugas di Polres Jombang, menyuruh suaminya pulang. Diduga hendak minta penjelasan atas bekurangnya Rp2 juta gaji 13 itu, sebab suaminya sering berjudi online.
BACA JUGA:Bhayangkari Daerah Sumsel Peduli, Bersama Polwan Berbagi 2.000 Paket Takjil ke Masyarakat
Sebelum pulang ke rumah, Dhila sempat membeli satu botol bahan bakar minyak (BBM) eceran. Sampai rumah, botol air mineral berisi BBM jenis pertalite itu difotonya. Dikirim ke nomor WhatsApp suaminya, agar segera pulang.
Ancamannya jika suaminya tidak pulang, dia akan membakar semua anak-anak mereka yang masih kecil. Namun itu hanya gertakan saja. Sebab Dhila lalu menyuruh ART mereka, Marfuah, untuk mengajak ketiga anak mereka main di luar rumah.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Rian sampai di rumah. Dhila langsung mengajak masuk, dan mengunci pintu rumah dari dalam. Rian sendiri sempat berganti baju kaus lengan pendek dan celana pendek.
Setelah itu terjadi cekcok mulut dari pasutri sesama anggota Polri tersebut. Tiba-tiba Dhila memborgol tangan kiri suaminya ke anak tangga lipat di garasi. Rian yang dalam posisi duduk, disiram pakai BBM yang sudah dibeli pelaku sebelumnya.
Selanjutnya Dhila lalu membakar tisu menggunakan korek. Api pada tisu sempat menyambar tangan kanannya sendiri, kemudian kemudian tisu itu dilemparnya kea rah suaminya. Tak pelak, api langsung menyala di sekujur tubuh korban.
Korban hanya bisa berteriak minta tolong, karena tangan kirinya diborgol pelaku ke tangga lipat di garasi. Saksi Briptu Alvian Agya Permana, mendengar teriakan minta tolong korban.
Alvian bergegas masuk ke dalam garasi, langsung berusaha memadamkan api yang membakar tubuh korban. Setelah itu saksi melapor kepada pimpinan. Tak lama datang mobil ambulans, membawa korban ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Mojokerto.
Dhila Sempat Minta Maaf ke Suaminya
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan Briptu Fadhilatun Nikmah menyesali perbuatannya sesaat setelah kejadian. Dia berupaya menyelamatkan suaminya, membawa suaminya ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Mojokerto.
DOAKAN ALMARHUM: Keluarga dan kerabat mendoakan almarhum Briptu Rian Dwi Wicaksana, setelah dinyatakan meninggal dunia, Minggu siang (9/6)-FOTO: IST-
“Jadi FN (Fadhilatun Nikmah) ini juga memiliki tanggungjawab yang besar ya, untuk menolong suaminya. Dibantu beberapa tetangga,” ujar Dirmanto, Minggu, 9 Juni 2024.
Bahkan saat suaminya mendapat perawatan medis, lanjut Dirmanto, yang bersangkutan sempat meminta maaf kepada korban. “Sesampainya di rumah sakit, FN meminta maaf kepada suami atas perilakunya," katanya.