PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Implementasi Kurikulum Merdeka Profil Pelajar Pancasila (P5) Panen Karya Gaya Hidup Berkelanjutan (Pase E ) "Lingkungan Bersih dan Sehat Tanggung Jawab Kita Bersama dan Kearifan Lokal (Fase F), Aku Cinta dan Bangga Budaya Daerah Sumsel" berlangsung di SMA Negeri 18 Palembang, Selasa (4/6).
Pantauan di lokasi, para siswa menampilkan beragam makanan, pakaian, hingga tarian khas daerah hasil kreativitas siswa. Seperti kelompok Aliya dan kawan-kawanya dari kelas XI F6 (Formal) 1 menampilkan berbagai masakan khas daerah, salah satunya pindang patin, pindang nila kuah kuning, dan pindang tempoyak.
"Kami sengaja menampilkan masakan beberapa jenis pindang dari berbagai daerah seperti pindang meranjat, pindang nila kuah kuning dari Pagaralam Basemah salah satu andalan Sumsel yang hingga kini banyak digemari," ucapnya.
Kepala SMA Negeri 18 Palembang, H Heru Supeno SPd MSi mengatakan P5 merupakan bagian struktur Kurikulum Merdeka Belajar. Dibagi menjadi 3 kegiatan, yakni intrakurikuler, P5 kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ini ada penampilan makanan, pakaian, tarian khas daerah hasil kerajinan siswa.
BACA JUGA:Rahasia Cita Rasa Pindang Liling Mang Boy dari Lahat yang Menggugah Selera, Maknyuss!
"Kegiatan ini ketiga kalinya kita gelar mengangkat tema kearifan lokal seperti masakaan khas daerah, pakaian adat, dan produk khas. Kemudian gaya hidup berkelanjutan berupa penggunaan barang-barang bekas menjadi bermanfaat, salah satunya olahan sabun dari bahan dasar lidah buaya," imbuhnya.
Dia menyebut P5 merupakan penguatan, pendalaman, dan pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas. Kegiatan ini berupa penanaman project, penanaman nilai atau karakter, praktek berbasis lingkungan sekolah. P5 adalah Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan membentuk pelajar Indonesia berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Dimensi atau elemen P5 ada 6, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif," terangnya lagi.
Tema P5 tahun ini, gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhinneka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raga, rekayasa dan teknologi, hingga kewirausahaan. Ada 800 siswa yang ikut kegiatan dari kelas X dan XI. Manfaat P5 secara umum melatih keterampilan dan kreativitas siswa, memberikan ruang lebih besar bagi siswa mengembangkan kreativitas, menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran.
"Tak kalah penting, sebagai proses penguatan karakter nilai-nilai Pancasila kepada siswa," terangnya. Membangun sikap positif siswa, mengintegrasikan dan berkolaborasi dengan mata pelajaran yang lain, serta memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran.
BACA JUGA:Ini Dia Resep Pindang Ceker yang Bikin Lidah Bergoyang, Yuk Cobain!
Syamsul Rizal SPd MSi, Pengawas Pembina dan Pendamping di SMA Negeri 18 Palembang sekaligus perwakilan Disdik Provinsi Sumsel mengatakan kegiatan ini bermanfaat bagi siswa, memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi, dan memperkuat karakter profil pelajar Pancasila.
"Kegiatan ini juga sebagai ajang sarana pengembangan kompetensi siswa, mendapatkan wawasan bahwa semua pelajaran terintegrasi, mengembang kompetensi peserta didik untuk terbuka berkolaborasi dengan siswa dan mata pelajaran dalam memperkaya hasil pembelajaran," ucapnya.