LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Pengamanan kunjungan kerja (Kunker) Presiden RI di Lubuklinggau berhasil dan akan dijadikan prototipe untuk kunjungan presiden di daerah lain.
Hal ini disampaikan Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha setelah salat Jumat (31/5), bersama PJ Wali Kota Lubuklinggau dan Plh Dandim 0406 MLM.
Sebanyak 4.000 personel gabungan, termasuk Paspampres, BIN, TNI, dan Polri, dikerahkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara.
Pengamanan dibagi menjadi tiga zona: Ring I, Ring II, dan Ring III sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) protokol kepresidenan. Tim sniper dan metal detektor juga dikerahkan lima hari sebelum kedatangan presiden.
BACA JUGA:Jadi Mantan Presiden AS Pertama Dihukum Melakukan Kejahatan Berat, Donald Trump Bersalah 34 Dakwaan
BACA JUGA:Tindaklanjuti Instruksi Presiden Jokowi, Wamenkes RI Kunjungi Dua RS di Lubuklinggau
Pengamanan di Ring II dan III yang dilakukan oleh TNI dan Polri di Lubuklinggau menjadi sorotan.
Setiap persimpangan jalan, perempatan, dan gang di sepanjang rute presiden diamankan ketat oleh anggota TNI dan Polri.
"Alhamdulillah, semuanya berjalan sesuai rencana. Ini berkat doa dan dukungan semua pihak, sehingga kunjungan Presiden di Lubuklinggau berjalan lancar," ujar AKBP Indra Arya Yudha.
Komandan Paspampres mengapresiasi upaya maksimal TNI dan Polri dalam mengamankan kunjungan presiden di Lubuklinggau. "Pengamanan di Lubuklinggau akan dijadikan prototipe untuk pengamanan kunjungan presiden di daerah lain," tambahnya.
BACA JUGA:Telepon Menteri PU, Presiden Akan Bantu Bangun Ruang Rawat Inap Baru RSUD dr Sobirin
BACA JUGA:Presiden Sapa Warga, 3 Kali Turun Mobil, Telepon Dirut PLN, Listrik RSUD Rupit Beres
Kapolres Lubuklinggau menekankan pentingnya pengamanan jalur protokol yang dilintasi presiden, untuk mencegah masuknya kendaraan yang tidak diinginkan selama iring-iringan presiden.
Plh Dandim 0406 Kolonel Sugiri dari Korem 044 Garuda Dempo menambahkan bahwa setiap titik lokasi kunjungan presiden ditempatkan sekitar 420 personel tim gabungan, lengkap dengan tim sniper.
Pengamanan ini melibatkan personel dari dua provinsi, Sumatera Selatan dan Bengkulu, serta bantuan dari wilayah lainnya seperti Palembang dan Lahat.