JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat informasi penting terkait prospek penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) ke depan.
Meskipun sempat melambat pada awal tahun ini karena situasi politik yang belum menentu, prospek KKB masih diyakini akan terus tumbuh.
"Keadaan ini membuat nasabah cenderung wait and see serta menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor," ujar Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, Aman Santosa.
Keyakinan akan pertumbuhan KKB ke depan didasarkan pada potensi pasar otomotif yang masih besar di Indonesia, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
BACA JUGA:Survei 95 Bank, OJK Sebut Kinerja Perbankan Membaik di Triwulan II-2024
BACA JUGA:Segera Cek Dana Tabunganmu! Ada 4 Bank yang Operasionalnya Dicabut OJK, Catat Daftarnya
Ini diharapkan akan mendorong konsumsi masyarakat dan meningkatkan penjualan kendaraan bermotor.
Survei juga menunjukkan bahwa permasalahan di sektor Properti dan Real Estate di beberapa negara tidak akan memberikan dampak signifikan bagi bank-bank di Indonesia.
Industri properti di Tanah Air masih diproyeksikan tumbuh positif, sejalan dengan permintaan yang tetap terjaga meski daya beli mengalami perbaikan.
OJK rutin melaksanakan Survei Berbasis Persepsi OJK (SBPO) setiap tiga bulan untuk memperoleh gambaran dari industri perbankan tentang arah perekonomian, persepsi risiko perbankan, serta arah bisnis perbankan ke depan.
BACA JUGA:Inilah 10 Bank Teraman di Indonesia, Miliki Sistem Terbaik untuk Jamin Dana Tabungan Anda
BACA JUGA:Kolaborasi Makin Baik, Bank SumselBabel-Sumatera Ekspres Pererat Silaturahmi
SBPO menghasilkan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP), yang mencerminkan persepsi industri dengan nilai di atas 50 menunjukkan optimisme, nilai 50 menunjukkan stabilitas, dan nilai di bawah 50 menunjukkan ketidakpastian.
Secara historis, hasil survei SBPO terbukti cukup akurat dalam memprediksi arah indikator makroekonomi dan perbankan di Indonesia.