BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - H Askolani SH MH meraih survei tertinggi dengan perolehan 63,9 persen berdasarkan survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA. "Askolani memperoleh survei tertinggi sebesar 63,9 persen," kata Haikal Al Hafafah, Direktur Eksekutif Teras Indonesia, Sabtu (25/5).
Posisi kedua ditempati oleh Slamet Somosentono dengan 29,3 persen, dan Hani Syopiar Rustam, yang menjabat PJ Bupati Banyuasin, berada di urutan ketiga dengan 1,6 persen.
Survei ini dilakukan pada periode 4 hingga 15 Mei oleh Teras Indonesia (Indonesia Democracy Study Center) berdasarkan hasil survei LSI Denny JA.
"Dengan melibatkan 440 responden, margin of error sekitar 4,8 persen dengan metode multi-stage random sampling," ungkap Haikal yang juga Dosen Fisip UNSRI.
BACA JUGA:Pilkada Banyuasin 2024: PKS Masih Ta'aruf, Belum Buka Pendaftaran Balon Bupati
BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Pencuri Sepeda Motor di Banyuasin, Satu Pelaku Kabur!
Dengan hasil ini, jika Pilkada Banyuasin dilaksanakan pada bulan Mei, Askolani yang menjabat sebagai Bupati Banyuasin periode 2018-2023 memiliki peluang besar untuk menang dibandingkan dua kandidat lainnya.
Untuk elektabilitas di Pilkada Banyuasin, Askolani meraih 54,2 persen, diikuti oleh H Slamet Somosentono dengan 21,8 persen.
Meski muncul tiga nama dalam Pilkada Banyuasin, hanya dua nama yang memiliki peluang besar untuk maju, yakni Askolani Jasi dan Slamet Somosentono.
"Kemungkinan munculnya pasangan calon lain sangat kecil," tegas Haikal.
Tingginya elektabilitas kedua kandidat tersebut dikarenakan keberhasilan mereka menjalankan program andalan selama menjabat Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin periode 2018-2023.
BACA JUGA:Tokoh Muba - Banyuasin, Nur Muhammad Dukung Herman Deru Dua Periode
BACA JUGA:Resmi Diusung PKB, Askolani Kantongi 12 Kursi Maju Pilkada Banyuasin
Program-program tersebut meliputi Banyuasin Sehat (78,4 persen), Banyuasin Cerdas (74,1 persen), dan Banyuasin Religius (67,7 persen). "Masyarakat sangat puas dengan program-program itu," tambahnya.
Meskipun program-program tersebut diklaim oleh kedua bakal calon untuk periode 2024-2029, masyarakat menilai bahwa peran bupati lebih aktif dibandingkan wakilnya.