PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Demi meneladani jejak perjalanan Buddha mengajarkan dan membabarkan dharma dengan berjalan kaki keluar masuk perkampungan, ribuan umat Buddha melakukan Pradaksina yakni mengelilingi lingkungan Maha Vihara Dharmakirti pada hari Trisuci Waisak, kemarin. Sebelumnya umat mengikuti upacara dipimpin Pembina Maha Vihara Dharmakirti, Bhiksu Bhardramurti.
Bhiksu Bhadramurti menyalakan lilin pancawarna sebagai simbol kehidupan. Sambil berjalan kaki mulai pukul 08.00 WIB, ribuan umat sembari membawa satu ikat bunga diikuti umat lain saat ritual Pradaksina. Bagi umat Buddha, Trisuci Waisak ini merupakan hari paling bersejarah di seluruh dunia dan Indonesia.
Sebab di momen hari terjadi tiga kejadian besar, yakni hari kelahiran Pangeran Siddharta Gautama sekaligus kelak menjadi Buddha Gautama. Juga bertepatan hari Pangeran Sidharta Gautama mencapai pencerahan sempurna dan Parinibbana.
Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sumsel, Aris Cahyanto menjelaskan Puja Pradaksina wujud penghormatan dalam berbangsa dan bernegara sekaligus bentuk kebahagiaan umat merayakan Waisak itu sendiri. Momen ini juga meningkatkan keyakinan dan mempraktekkan ajaran agama Buddha dengan baik, menjaga keharmonisan antar umat Buddha dan umat lainnya.
BACA JUGA:Libur Waisak, KAI Divre III Siapkan 11.934 Tiket Kereta
BACA JUGA:Waisak 2024: Momen Khidmat Umat Buddha dari Palembang hingga Australia
"Sesuai tema kita merajut kebhinekaan dalam bingkai persatuan, menciptakan kerukunan di kalangan umat Buddha dan umat lainnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," bebernya diamini Pembina Mahavihara Dharmakirti, Drs Darwis Hidayat.
Ketua Yayasan Buddhakirti, Zewwy Salim mengungkapkan rangkaian perayaan Trisuci Waisak sudah dimulai beberapa pekan terakhir melibatkan semua komponen yang ada di Mahavihara Dharmakirti maupun Yayasan Buddhakirti.
"Semoga kegiatan ini merajut kebersamaan dan persatuan di kalangan umat, sekaligus mewujudkan kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya diamini Ketua Wanita Buddhis Indonesia (WBI) Sumsel, Rusmiati Zen.
Sementara perayaan Hari Trisuci Waisak juga digelar di Pusdiklat Buddhayana Sriwijaya (PBS), kemarin (23/5). Ribuan umat dibimbing langsung Bhiksu atau Bhante Sangha Agung Indonesia (Sagin) puja bakti di Aula Dharmasala PBS.
Para umat, baik tua, muda, anak-anak juga wanita dan pria terlihat duduk rapi dan mengikuti semua kegiatan dengan sangat khusyu. Sambil membuka varita dan sutera, semua umat membaca perhalaman lembaran varita atau sutera tersebut. Mereka juga mendapat cipratan air berkah yang telah diberkati sekaligus didoakan para bhiksu Sagin sebelumnya.
BACA JUGA:Ribuan Umat Buddha Bersiap Rayakan Waisak dengan Ritual Yi Fo
"Perayaan Waisak sudah kita laksanakan beberapa pekan lalu, mulai dari kerja bakti, donor darah, Yi Fo, pekan Atthasila, pekan penghayatan Dharma, pembekalan wisudhi, wisudhi, one day mindfullnes, paichan 1000 Buddha dan Thian Teng, puja bakti Waisak, puja bakti detik-detik Sidhi, ditutup Dhamasanti Waisak," ungkap Pembina Yayasan Teratai Buddhayana, Sukartek didampingi Tono Anton Alamsyah.
Momen ini merupakan salah satu hari yang sangat spesial bagi umat Buddha, karena hanya selisih tahun terdapat ada tiga peristiwa besar bagi umat Buddha seluruh dunia. “Perayaan kita gelar sederhana dan kekeluargaan dan lebih banyak diisi puja bhakti,” tegasnya. Selanjutnya Dhamasanti Waisak akan digelar 2 Juni mendatang. (afi/fad)