Mobil Listrik Bersaing Dengan Mobil BBM, Pilihan Varian Makin Banyak, Dapat Insentif PPN 1 Persen

Rabu 22 May 2024 - 20:03 WIB
Reporter : Rendi
Editor : Edi Sumeks

HARGA MURAH : PT Neta Auto Indonesia meluncurkan mobil listrik Neta V-II dengan harga cukup murah. Harga pre-book Neta V-II dipatok Rp200 juta. Foto : IST

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Model mobil listrik di Tanah Air semakin ramai, berikut harganya pun mulai bersaing dengan mobil-mobil konvensional di segmen yang sama. Terbaru, Wuling Motors mengumumkan harga resmi mobil listrik Cloud EV senilai Rp398 jutaan on the road (OTR) Jakarta. Penentuan harga ini dilakukan melalui pertimbangan tim internal Wuling.

Harga mobil medium hatchback ini juga relatif terjangkau berkat insentif PPN 1 persen dari pemerintah. Insentif ini didapat mengingat model tersebut memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen. “Cloud EV diharapkan dapat berkontribusi besar terhadap terhadap penjualan Wuling secara keseluruhan,” kata Dian Asmahani, Sales & Marketing Director Wuling Motors.

Sebelumnya, Wuling memiliki dua mobil listrik dengan harga di bawah Rp500 juta. Air ev merupakan mobil listrik pertama Wuling di Indonesia dihargai mulai Rp190 juta-Rp 275 juta. Ada pula BinguoEV dihargai Rp317 juta-Rp372 juta. Kedua model ini sama-sama menikmati insentif PPN satu persen. BinguoEV bahkan menjadi mobil listrik terfavorit di Indonesia dengan capaian penjualan lebih dari 3.500 unit hingga April 2024.

PT Neta Auto Indonesia juga baru-baru ini meluncurkan mobil listrik Neta V-II yang cukup murah. Harga pre-book Neta V-II dipatok Rp200 juta. Keberanian Neta menyematkan harga sebesar itu pada Neta V-II tak lepas dari fakta bahwa model tersebut akan diproduksi langsung di Indonesia, tepatnya di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi (Jawa Barat).

BACA JUGA:Wuling Cloud EV: Kendaraan Listrik Terbaru dengan Harga Terjangkau, Ini Deretan Fitur Canggihnya!

BACA JUGA:Wuling Jadi Brand EV Nomor 1, Sumbang 64 persen Penjualan Mobil Listrik Di Indonesia

Brand & Marketing Director Neta Auto Indonesia Yusuf Anshori menyampaikan, pihaknya kini fokus pada produksi lokal dan berkomitmen terus mengembangkan mobil listrik murah. “Kami berkomitmen untuk mengikuti aturan TKDN 40 persen agar mendapat insentif PPN satu persen dan PPnBM nol persen,” tutur dia.

Masih ada beberapa model mobil listrik lain yang memiliki harga terjangkau. Misalnya, Seres E1 yang dibanderol di kisaran Rp 189 juta–Rp 219 juta, Citroen e-C3 senilai Rp 377 juta, BYD Dolphin Rp 425 juta, MG4 EV Rp 433 juta, MG ZS EV Rp 453 juta, hingga Chery Omoda E5 Rp 488,8 juta. 

Khusus Citroen e-C3, harga mobil ini menjadi lebih kompetitif di pasar berkat adanya insentif bebas bea masuk dan PPnBM impor mobil listrik utuh (completely built up, CBU). Citroen memperoleh kuota impor mobil listrik CBU dengan bantuan insentif sebanyak 4.800 unit, kendati mereka belum tentu menyerap seluruh kuota yang disediakan.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie Sugiarto menilai dukungan insentif menjadi salah satu faktor penting di balik murahnya beberapa mobil listrik yang beredar di Tanah Air. Di samping itu, mayoritas mobil listrik dengan harga di bawah Rp 500 juta telah diproduksi di dalam negeri yang tentu banyak mengandalkan komponen lokal. “Kami berharap sebentar lagi banyak mobil listrik dengan desain lebih besar dan harganya terjangkau,” kata dia. (fad/lia)

 

Kategori :