“Bahkan para pendukung dan parpol pengusung memberikan apresiasi atas kesepakatan ini,” ujarnya.
Namun, apa pertimbangan lain yang strategis bagi Muchendi dalam memilih dan menentukan wakilnya dalam Pemilihan Bupati di daerah itu?
Wakil ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari partai Demokrat, Muchendi Mahzareki, juga berharap selalu mendasarkan keputusannya pada kalkulasi yang rasional.
BACA JUGA:Demokrat-Nasdem Bakal Berkoalisi?, Sandingkan Kader Terbaik, Tergantung Survei
BACA JUGA:Enos-Yudha Kompak Ambil Formulir ke Partai Demokrat, Serius Duet Kembali di Pilkada OKU Timur 2024
“Untuk wakil tidak hanya dituntut dapat mendongkrak elektoral serta finansial semata. Namun juga dapat menjadi representasi kelompok sosial, kultural dan kewilayahan,” ujarnya.
Mengaitkan keinginan Muchendi Mahzareki, mantan ketua alumni IKA FISIP Unsri, yakni Bagindo, mendorong serta memberikan support bagi Muchendi.
“Memang untuk wakil Muchendi, tidak hanya dituntut untuk mendongkrak daya elektoral dan finansial semata. Kalau hal tersebut walaupun tidak diminta sudah wajib ada pada pasangannya kelak. Tetapi yang lebih penting lagi adalah wajib mampu menjadi representasi kelompok sosial, kultural, dan kewilayahan. Kekuatan politik yang teruji konsisten dalam menjalankan visi misi sesuai aspirasi rakyat menjadi pertimbangan utama,” jelas Bagindo, singkat.
Ikut Penjaringan 4 Partai, Tidak Ingin PHP Pasangan
Diketahui sebelumnya pada Senin 6 Mei lalu, Bakal Calon Bupati OKI, Muchendi Mahzareki dari Partai Demokrat OKI, secara langsung mengembalikan formulir pendaftaran ke Kantor DPD Partai NasDem OKI.
Muchendi Mahzareki menyatakan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata dari komitmen untuk mengikuti proses penjaringan dari berbagai partai politik.
BACA JUGA:Hanura Terima Berkas Pendaftaran Shodiq-Abdiyanto, Peluang Koalisi Pilkada OKI 2024 Terbuka
BACA JUGA:Partai NasDem Gelar Seleksi Ketat: Siapkan Calon Potensial untuk Pilkada OKI 2024
Mengenai calon pasangannya, Muchendi menjelaskan bahwa setiap partai telah memiliki kader terbaiknya yang akan diusung.
"Yang penting saat ini adalah membangun komunikasi terlebih dahulu dengan semua partai. Dari komunikasi tersebut, kami ingin mengetahui siapa yang akan benar-benar diusung oleh koalisi partai ini," tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya untuk tidak mengecewakan calon pasangan dengan memberikan harapan palsu (PHP).