Semen Baturaja Perkuat Pangsa Pasar

Kamis 23 Feb 2023 - 23:58 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

PALEMBANG - Pasca Integrasi dengan SIG pada 19 Desember 2022, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) terus melakukan upaya penguatan pasar domestik terutama di wilayah Sumbagsel yang merupakan pasar basis SMBR. Hanya saja, kondisi industri semen nasional saat ini semakin kompetitif dan persaingan semakin ketat karena adanya kelebihan pasokan ditambah melemahnya permintaan, serta tingginya biaya energi. Untuk itu, SMBR memperkuat pasar untuk bidik pertumbuhan tahun ini.

Direktur Utama SMBR, Daconi Khotob mengatakan kondisi industri semen nasional saat ini semakin kompetitif. Hal ini terus membayangi kinerja perusahaan yang bergerak di industri ini. Namun, peluang masih terbuka dengan penguatan strategi yang tepat sasaran.

"Sepanjang 2022, SMBR mampu meningkatkan pangsa pasar di Sumbagsel menjadi 34 persen. Untuk mempertahankan dominasi pasar, SMBR menyiapkan strategi supply chain management melalui optimalisasi jaringan distribusi dengan model bisnis terkonsolidasi," katanya, kemarin.

BACA JUGA : 16 Ribu ASN Dipindah ke IKN 2024 Ia mengatakan, SMBR turut menerapkan model bisnis terkonsolidasi guna meningkatkan kinerja perusahaan dari kelancaran pasokan, kecepatan pengiriman ke pemasok, pelanggan dan para distributor. Model bisnis ini juga memberikan efisiensi.

BACA JUGA : Wacanakan Pinjaman Bunga 0 Persen biaya distribusi yang lebih fleksibel serta peningkatan utilisasi pabrik. “Dengan kondisi ini memberi dampak besar bagi SMBR dan mampu meningkatkan volume penjualan maupun pangsa pasar SMBR di wilayah Sumbagsel,” ucapnya.

Daconi juga mengungkapkan sepanjang 2022 kinerja SMBR membaik dari tahun

sebelumnya. SMBR mencatat total volume penjualan semen sebesar 2 juta ton atau naik 4 persen dari tahun sebelumnya. "Kami optimis setelah bergabung dengan SIG, tahun ini kinerja perusahaan meningkat signifikan," ucap dia.

Selain itu, lanjut dia, SMBR telah menyiapkan beberapa strategi meningkatkan kinerja perusahaan dan menghadapi tantangan bisnis tahun 2023, yakni menciptakan lingkungan berbudaya Akhlak. Kebudayaan kerja ini menjangkau hingga rantai bisnis utama perusahaan melalui pengembangan SDM unggul dan berdaya saing, menjadi pemain terbaik dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan keunggulan kompetitif.

Selain itu menjadi yang terdepan dalam mendukung terciptanya industri semen yang ramah lingkungan, menciptakan digital mindset dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang inovatif dan adaptif, serta mengembangan infrastruktur GCG yang terintegrasi dan mendukung  pengembangan perusahaan. "Dengan budaya kerja Akhlak ini mampu mendorong kinerja perusahaan," pungkasnya. (yun/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait