JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Program Persiapan Beasiswa (PPB) Non-Degree yang berlangsung selama tiga bulan telah berhasil meluluskan 77 santri.
Program ini diselenggarakan oleh lima Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang menjadi mitra, yaitu UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, dan UIN Sumatera Barat Padang.
PPB Non-Degree merupakan hasil kerja sama antara Dana Abadi Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program ini bertujuan mempersiapkan kemampuan bahasa santri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, S2, atau S3, baik di dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:Khataman 30 Juz Bersama Santri Penghapal Quran
BACA JUGA:Pawai Santri Keliling Jalan Kaki, Melihat Tradisi Unik Sambut Ramadan
Untuk bahasa Arab, tes akhir berupa TOAFL dilakukan bekerja sama dengan Leipzig University. Sementara itu, tes akhir bahasa Inggris menggunakan IELTS. Program ini terbagi menjadi dua durasi, yaitu tiga bulan dan enam bulan.
"Mereka yang lolos standar TOAFL dan IELTS dapat mengusulkan beasiswa ke berbagai program, baik dalam negeri maupun luar negeri, seperti Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) ataupun LPDP," ujar Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, saat penutupan PPB tiga bulan secara daring pada Senin (20/5/2024).
Program tiga bulan dimulai pada 19 Februari dan berakhir pada 18 Mei 2024. Sementara itu, program enam bulan yang diikuti oleh 135 santri masih berlangsung hingga tiga bulan ke depan.
Waryono menekankan pentingnya semangat dan tekad para santri untuk terus melanjutkan pendidikan mereka.
BACA JUGA:Pria yang Memukul Santri di Lahat Kena Ringkus Polisi, Begini Kronologis Penganiayaannya!
BACA JUGA:Marhaban Yaa Ramadhan, Ini Yang Dilakukan Para Santri MT An Nur Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan!
Negara hadir untuk mendukung dunia pesantren melalui berbagai program beasiswa dan inisiatif lainnya.
Ia juga menambahkan, untuk meraih kesempatan beasiswa tersebut, diperlukan persiapan yang matang, termasuk kemampuan bahasa dan penulisan akademik.
Selain itu, pengorbanan, seperti jauh dari keluarga karena studi di luar negeri, juga menjadi bagian dari proses ini.
"Siapa yang menguasai bahasa, akan menguasai dunia. Saya berharap setelah program ini selesai, semua peserta terus mengembangkan kompetensi bahasa mereka."
"Dengan demikian, mereka bisa menjadi duta bangsa yang menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama Indonesia di seluruh dunia," kata Waryono.
BACA JUGA:Bertemu Ulama dan Santri, Prabowo Rayakan Silaturahmi Nasional di Palembang
Kasubdit Pendidikan Al-Quran sekaligus Ketua PMO Dana Abadi Pesantren, Mahrus, menjelaskan bahwa PPB 2024 berlangsung di lima kampus PTKIN dengan fokus berbeda.
Untuk Bahasa Arab, program diadakan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Sementara untuk Bahasa Inggris, program diadakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, dan UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UINSA, Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag, mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam program ini.
"Seluruh peserta harus memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin dan mengoptimalkan semua potensi untuk meraih prestasi tertinggi," ujarnya.
Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, menyatakan kegembiraannya atas kesuksesan program ini.