SUMATERAEKSPRES.ID - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei di Indonesia merupakan momen penting yang menandai bangkitnya kesadaran nasional dan semangat perjuangan kemerdekaan di kalangan rakyat Indonesia.
Tahun ini merupakan peringatan Harkitnas yang ke-116 tahun, peringatan ini erat kaitannya dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, yang dianggap sebagai tonggak awal pergerakan nasional Indonesia.
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional
Di tanggal 20 Mei 1908, Budi Utomo sebagai sebuah organisasi pergerakan didirikan oleh Dr. Soetomo bersama para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen), yang merupakan sekolah kedokteran pertama untuk pribumi di Hindia Belanda.
Organisasi ini lahir dari keinginan untuk meningkatkan martabat bangsa dan memajukan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya rakyat Indonesia yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.
BACA JUGA:Tasyakuran HUT Sumsel ke-78, Ini Pesan Penjabat Gubernur Sumsel
Latar Belakang dan Makna
Latar belakang penetapan Hari Kebangkitan Nasional berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia yang saat itu mengalami penindasan dan ketidakadilan di bawah kolonialisme Belanda.
Pendidikan bagi pribumi sangat terbatas, dan banyak yang tidak mendapatkan akses informasi dari dunia luar.
Dengan berdirinya Budi Utomo, muncul semangat baru untuk memperjuangkan kemerdekaan dan meningkatkan kesadaran nasional.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pertama kali dilakukan pada era Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan di Yogyakarta, bersamaan dengan peringatan 40 tahun berdirinya Budi Utomo.
Penetapan hari ini sebagai hari nasional kemudian diresmikan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959.
BACA JUGA:4 Strategi Jitu Mengatasi Lipstik dengan Shade yang Tidak Cocok, Jangan Dibuang!