PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Senyum kebahagiaan terlihat jelas dari wajah 80 anak yang baru saja menjalani baby blessing di Mahavihara Dharmakirti, Minggu (19/5) siang. Sebelum ritual pemberkatan, terlebih dahulu orangtua dan anak-anak melakukan doa bersama yang dipimpin langsung Bhiksu Bhadra Murti dari Sangga Agung Indonesia (Sagin).
Setelah doa bersama, anak-anak dituntun orangtuanya atau kerabat melintasi tujuh nampan yang berisi bunga teratai. Begitu sampai depan Bhiksu Bhadra Murti, puluhan anak tadi bergiliran menjalani pemotongan rambut kemudian dimasukkan ke dalam air kelapa yang telah dipersiapkan.
Lalu anak yang sudah digunting ujung rambutnya maju menuju panitia untuk meminum madu. Terakhir anak-anak mendapatkan gelang sebagai tanda anak tersebut sudah dilakukan pemberkatan. Untuk menghibur anak, mereka diberi bingkisan menarik dari panitia, berikut sebagai pertanda pemberian piagam atau sertifikat.
"Pelaksanaan baby blessing ini agenda rutin setiap tahun yang dilakukan menjelang perayaan Hari Trisuci Waisak. Peserta berasal dari segenap Vihara maupun cetya dan umat yang ada di Kota Palembang dan sekitar. Pemberkatan atau baby blessing bertujuan memberkati anak ini dari kecil hingga mencapai kedewasaan," ulas Ketua WBI Sumsel, Rusmiati Zen diamini Pengurus WBI Kota Palembang Ai Phin, kemarin.
Setiap rangkaian ritual, lanjutnya, memiliki makna sakral seiring perjalanan kehidupan anak tersebut ke depan. Bahkan untuk madu sendiri, dimaknai supaya kehidupan anak selalu manis dan dipenuhi kebahagiaan. Baby blessing juga dimaksudkan agar anak selalu diberkati. "Berjalan di atas teratai sebagai simbol dari perjalanan kehidupan anak tersebut pada masa mendatang," ucapnya.
BACA JUGA:Setahun Lakukan 178 Pemberkatan Pengantin, Jadwal Pemberkatan Merujuk Fengshui
BACA JUGA:Rujukan Tempat Pemberkatan Pernikahan
Lalu rambut dipotong dan potongannya dimasukkan ke dalam kelapa, simbol kesejukan dan pengorbanan anak. Adapun rasa manis dari madu, diharapkan hidup anak selalu bahagia dan diwarnai rasa manis dan penuh warna. Di sisi lain, pemberian gelang menjadi simbol pemersatu atau pengikat. "Diharapkan anak yang sudah menjalani baby blessing sendiri dalam kehidupan selalu terberkati oleh Tri Ratna tersebut," terangnya didampingi Ketua Panitia, Herlina Salim.
Bhante atau Bhiksu Bhardramurti mengungkapkan pemberkatan ini bertujuan supaya anak-anak senantiasa terlindungi dan berjalan di jalur Budha. Oleh karena itu, babby blessing dilaksanakan rutin setiap tahun terutama menjelang Waisak. Ini bertujuan agar semangat dan ajaran sang Buddha terus membekas di hati anak.
"Sejak lahir anak-anak memiliki kebudhaan tersebut. Oleh karena itu pula, melalui baby blessing ini untuk menumbuhkan sekaligus memberikan berkat untuk anak agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik serta dipenuhi kebahagiaan. Paling tidak, berkat ini untuk melindungi dan mengarahkan dari anak tadi dalam menjalani kehidupannya di kemudian hari," tukasnya.
Pelaksanaan Baby Blessing sendiri turut dihadiri Ketua Yayasan Budhakirti, Zewwy Salim dan Pembina Yayasan Buddhakirti serta Vihara Dharmakirti, Darwis Hidayat, sekaligus tokoh agama Buddha, Hindra Lili serta orangtua dan kerabat dari anak-anak yang menjalani baby blessing. (afi/lia)