SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Pascabanjir, kondisi masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pasokan gas LPG 3 kg. Jeritan kesulitan masyarakat dalam mendapat tabung gas LPG 3 Kg sudah terjadi beberapa waktu terakhir.
Hal ini juga direspon Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah yang melakukan operasi pasar gas LPG 3 kg. Sebanyak 560 gas LPG permobil (ada 7 unit truk) dilepas dan dikirim gas LPG 3 kg ke 10 titik. Total 3.920 tabung.
Lokasinya ada di Kecamatan Baturaja Timur dan Kecamatan Baturaja Barat. Lokasi seperti Kelurahan Batukuning, Desa Tanjung Agung, Kelurahan Talang jawa, Kelurahan Sekarjaya ada 2 titik yakni SR Sriwijaya dan SMAN 4 Padat karya.
Lalu Kelurahan Baturaja Lama, Kelurahan Baturaja Permai, Kelurahan Pasar Baru, Kelurahan Sepancar Lawang Kulon, dan Kelurahan Kemelak Bindung Langit.
Teddy menyampaikan pelepasan pengiriman gas LPG 3 kg untuk operasi pasar ini didukung Hiswanamigas OKU. Karena pasca banjir, sebut Teddy, banyak masyarakat terdampak.
Salah satu kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg. Karena gas LPG 3 kg ini menjadi langka. Sudah banyak warga mengirim pesan, bahkan datang langsung menyampaikan persoalan tersebut. Teddy berharap kuota gas LPG 3 bisa diteruskan.
BACA JUGA:Gas 3 Kg Langka dan Sulit Didapat
BACA JUGA:Dinyinyiri Warganet Pakai Tabung Gas 3 kg, Prilly Latuconsina Beri Klarifikasi dan Minta Maaf
Tidak hanya di dua kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur. Tapi juga di wilayah kecamatan lain yang juga terdampak banjir. Kabid LPG DPD Hiswanamigas Indra Jaya menyampaikan selain operasi pasar gas LPG 3 kg, mereka juga sekaligus membagikan paket sembako kepada korban banjir.
Ditempat terpisah, Kota Pagaralam kelangkaan gas 3 Kg tak kunjung teratasi. Masyarakat harus rela antri panjang, bahkan sampai malam dan hujan-hujanan hanya untuk bisa mendapat satu tabung gas 3 kilogram tersebut. Anehnya lagi setiap kali truk gas 3 kg tiba di pangkalan antrian masyarakat terus saja mengurai.
Bahkan tak jarang meskipun sudah antri sampai berjam-jam banyak masyarakat yang tak kebagian jatah gas melon tersebut. Akibatnya mereka harus pulang tampa mendapatkan gas yang sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.
"Kondisi ini sudah kami rasakan sejak sebelum hari saya Idul Fitri kemarin pak, tapi sampai saat ini masih saja terjadi. Apakah tidak ada solusi untuk masalah ini dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam," ujar Ani (40) salah satu IRT Pagaralam yang sedang antri gas 3 kg.
BACA JUGA:Pastikan Stok Gas 3 kg Aman
BACA JUGA:Kebutuhan Gas 3 Kg Warga OKI Selalu Terpenuhi
Sebelumnya, kata Ani, dirinya tidak harus antri panjang untuk mendapatkan Gas melon tersebut. Hanya beli diwarung sudah dapat gas tersebut meskipun harganya Rp22.000 sampai Rp23.000 pertabung.